Liputan6.com, Jakarta Berbagai informasi mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) banyak di internet. Tetapi informasi mengenai hal ini belum banyak diakses oleh masyarakat. Padahal mengetahui gejala seputar ini dapat membantu anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Menjawab persoalan tersebut, Yayasan Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) bekerja sama dengan Zally Zarras Learning Center (ZZLC) mengadakan Special Kids Expo (SPEKIX) 2019 yang mengangkat tema Beauty in Ability.
Advertisement
Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar autisme dan bagaimana penanganan yang tepat bagi generasi muda dengan berkebutuhan khusus (anak-anak dan dewasa muda dengan Autisme, ADHD, ADD, dan kesulitan belajar) secara komprehensif.
“Selain menyediakan wadah yang komprehensif, SPEKIX 2019 juga bertujuan untuk mengajak semua pihak memberikan dukungan pada generasi muda dengan berkebutuhan khusus agar memiliki semangat dan bakat, serta mampu menampilkan karya yang luar biasa,” ucap pendiri MPATI Gayatri Pamoedji dalam press conference di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (23/8/2019).
Sekaligus merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, SPEKIX 2019 akan diadakan pada tanggal 24-25 Agustus di lower lobby Jakarta Convention Centre (JCC) mulai pukul 10.00-17.00 WIB. Gayatri berharap dengan berlangsungnya acara ini dapat ikut memerdekakan anak berkebutuhan khusus.
“Acara ini juga merupakan kelanjutan dari program 'Jakarta Ramah Autisme' pada tahun 2013 lalu. Setelah berjalan lebih dari 5 tahun, di tahun 2019 ini program ini berkembang menjadi Indonesia Ramah Autisme,” jelas Ketua Penyelenggara SPEKIX 2019, Dotty Sutowo.
Dotty menambahkan, ia dan tim panitia acara ini mengajak semua pihak untuk mendukung upaya mereka untuk menyetarakan hak dari generasi muda berkebutuhan khusus.
Ia juga berharap agar kepedulian ini tidak berhenti hanya disini, tetapi berlanjut hingga tahun-tahun yang akan datang.
“Pada akhirnya, acara ini bertujuan untuk memberikan harapan dan memotivasi siapa saja untuk bersama-sama bertindak, menerima, dan mendukung ABK,” tutupnya.
Penulis: Diviya Agatha