Liputan6.com, Liverpool - Liverpool dan Arsenal akan saling berhadapan dalam pertandingan lanjutan pekan ketiga Liga Inggris. Pertandingan itu akan digelar pada Sabtu (24/8/2019) malam WIB.
Kendati bukan rival sengit, duel antara Liverpool dan Arsenal banyak diwarnai momen yang indah di Premier League. Salah satunya adalah empat gol Andrey Arshavin di Anfield pada tahun 2009 lalu.
Advertisement
Pertemuan antara The Reds and The Gunners selalu menghasilkan banyak gol. Selama satu dekade terakhir, sudah tercipta 82 gol hanya 21 dari pertandingan.
Perpindahan pemain di antara kedua tim juga kerap terjadi. Ternyata tak sedikit pemain yang pernah berseragam Liverpool dan Arsenal dalam sepanjang kariernya.
Lantas, siapa saja pemain yang pernah berseragam Liverpool dan Arsenal pada era Premier League? Berikut ini daftarnya seperti dilansir Thesportsrush.
Nicolas Anelka
Nicolas Anelka pernah tampil untuk enam tim Premier League, termasuk Liverpool dan Arsenal. Striker asal Perancis itu memulai karirnya bersama PSG sebelum tampil untuk tim utama di usia 16 tahun pada 1996.
Anelka tampil menjanjikan bersama klub Prancis itu sehingga membuat Arsene tertarik untuk merekrutnya. Anelka diboyong ke Arsenal setahun kemudian dengan biaya 500.000 pounds. Dia menghabiskan dua tahun dengan klub dan berhasil meraih Premier League dan FA Cup di bawah Arsene Wenger.
Dia berhasil mencetak 28 gol dalam 90 penampilan untuk The Gunners. Setelah kedatangan Thierry Henry pada musim panas 1999 Anelka bergabung dengan Real Madrid dengan biaya 22,3 juta pounds.
Anelka gagal di Santiago Bernabeu dan kembali ke klub lamanya PSG pada tahun 2000. Karena pemain Prancis itu punya masalah dengan pelatih, ia dipinjamkan ke Liverpool pada akhir musim 2001/02. Dia tampil 20 kali untuk The Reds dan mencetak empat gol di sana.
Kemudian melanjutkan kariernya di Manchester City sebelum pindah ke Fenerbahce, Bolton Wanderers, Chelsea, dan West Bromwich Albion. Dia juga membela klub Asia Shanghai Shenhua dan Mumbai City FC.
Advertisement
Jermaine Pennant
Jermaine Pennant dianggap sebagai salah satu talenta terbaik, tetapi pemain Inggris itu kesulitan memenuhi harapan. Pemain berusia 36 tahun itu saat ini tidak punya klub setelah terakhir kali tampil untuk klub divisi keenam bersama Billericay City pada tahun 2017.
Pennant menghabiskan lima tahun dengan Notts County sebelum pindah ke Arsenal pada usia 15 tahun. Dia melakukan debut untuk The Gunners pada usia 16 tahun, masuk sebagai pemain pengganti melawan Middlesborough di Piala Liga. Dia sempat dipinjamkan ke Watford, Leeds United, dan Birmingham City. Selama enam tahun di bawah asuhan Arsene Wenger, Pennant hanya membuat 12 penampilan di semua kompetisi.
Birmingham City membelinya seharga 3 juta pounds pada tahun 2005. Dia tampil mengesankan dengan The Blues, tetapi tidak bisa menyelamatkan klub dari degradasi. Setelah turun ke Championship, Liverpool merekrut Pennant setahun kemudian. Dia membuat 55 penampilan selama tiga tahun dan merupakan bagian dari tim yang menjadi runner-up di Liga Champions 2007.
Pennant juga pernah membela Real Zaragoza, Stoke City, Wolverhampton Wanderers, Wigan Athletic, dan Bury. Pennant juga bermain untuk Tampines Rovers, klub sepak bola profesional yang berbasis di Singapura, dan Pune City FC.
Yossi Benayoun
Bisa dibilang pemain Israel terbaik, Yossi Benayoun bermain di Inggris selama lebih dari sembilan tahun. Benayoun menimba ilmu di akademi Ajax, tetapi dia lebih suka pindah ke klub Israel Hapoel Be'er Sheva pada tahun 1996. Dia menghabiskan satu tahun dengan tim cadangan dan melakukan debut untuk klub pada musim berikutnya.
Penampilannya yang mengesankan menarik perhatian klub top Israel Maccabi Haifa. Benayoun menghabiskan empat tahun dengan klub, sebelum pindah klub Spanyol Racing Santander. Pada tahun 2005, West Ham merekrut Benayoun dengan nilai 2,5 juta pounds.
Liverpool kemudian merekrut Benayoun senilai 5 juta pounds dengan kontrak empat tahun. Pemain asal Israel itu cukup berguna untuk Rafael Benitez dengan membuat 134 penampilan dan mencetak 29 gol selama tiga tahun di Anfield.
Chelsea adalah perhentian berikutnya, tetapi penampilannya tidak sesuai dengan harapan di Stamford Bridge. Dia memutuskan untuk pindah setelah tampil 10 kali pada musim pertamanya bersama The Blues. Arsenal meminjam Benayoun pada 2011. Dia tampil 25 kali dan mencetak enam gol untuk The Gunners.
Benayoun kemudian menghabiskan satu tahun dengan status pinjaman bersama West Ham United, sebelum tampil untuk Queens Park Rangers, Maccabi Haifa, Maccabi Tel Aviv, Beitar Jerusalem, dan Maccabi Petah Tikva. Benayoun gantung sepatu pada April 2019.
Advertisement
Kolo Toure
Kolo Toure memiliki reputasi luar biasa dengan klub Pantai Gading ASEC Mimosas. Arsenal kemudian merekrut sang pemain pada tahun 2002. Etos kerja dan sikap pantang menyerahnya membuat kagum Arsene Wenger.
Toure menjadi bagian tim Invincibles Arsenal, yang tidak terkalahkan sepanjang musim Premier League. Selain itu, dia juga berhasil merebut Piala FA dua kali selama tujuh tahun bersama The Gunners. Setelah meraih sukses bersama Arsenal, Toure pindah ke Manchester City.
Toure menjadi anak buah Mark Hughes dan Roberto Mancini dan bermain selama empat tahun dengan City. Dia berhasil memenangkan Premier League satu kali di bawah manajer Italia tersebut.
Pada usia 32 tahun,Liverpool merekrut Toure mengontraknya dengan status bebas transfer pada 2013. Dia berhasil membuat 71 penampilan selama tiga tahun bersama The Reds sebelum pindah ke Celtic. Dia saat ini menjadi staf pelatih di Leicester City.
Alex-Oxlade Chamberlain
Alex-Oxlade Chamberlain adalah lulusan akademi Southampton. Sebelum berusia 18 tahun, pemain Inggris itu berhasil membuat 43 penampilan du tim utama The Saints. Arsene Wenger kemudian berhasil membawanya ke Arsenal.
Chamberlain bisa menembus starting eleven di bawah Arsene Wenger dan menghabiskan tujuh tahun di sana. Kariernya sempat diganggu cedera tetapi berhasil memenangkan tiga Piala FA.
Pemain 26 tahun itu mendapat sejumlah tawaran dari berbagai klub pada musim panas 2017 tetapi memilih untuk bergabung dengan Liverpool. Chamberlain awalnya kesulitan masuk ke starting XI Jurgen Klopp, tetapi dia perlahan mulai menyesuaikan diri dengan sistem Klopp.
Chamberlain masuk dan keluar dari starting XI sampai Philippe Coutinho pergi ke Barcelona pada Januari 2018. Setelah pemain Brasil itu pergi ke Camp Nou, waktu bermain Chamberlain meningkat. Dia mengalami cedera lutut parah saat melawan AS Roma di semifinal Liga Champions 2018. Dia absen selama satu tahun dan kembali melawan Huddersfield Town pada April lalu.
Sumber: Bola.net
Advertisement