Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia berniat untuk mengembangkan ekonomi syariah kearah yang lebih luas lagi Bahkan, ekonomi syariah ini digadang-gadang akan menjadi ujung tombak baru dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, ada beberapa langkah untuk mengimbangi dan mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui berbagai kebijakan pemerintah. Caranya dengan mendorong pelaku produksi syariah, produk halal serta pengembangan SDM.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk industri berbasis syariah, untuk dukung potensi, perlu berbagai langkah dan program. Sangat penting pengembangan SDM dan apalagi entreprenuership, kewirausahaan. Ini bagian yang harus kita lakukan," katanya di Jakarta, Jumat (23/8).
Hal lain yang dilakukan adalah dengan menerbitkan berbagai regulasi yang mengatur pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Selain itu, inisiatif lainnya dilakukan dengan penyusunan Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) dan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI).
Senada dengan Menko Perekonomian, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro selaku Ketua IAEI menyampaikan pentingnya penciptaan SDM di bidang ekonomi syariah, sekaligus pengembangan sektor riil berbasis syariah.
“IAEI memang dirancang untuk menciptakan SDM di bidang ekonomi syariah. Organisasi ini memang harus berakar di kampus, tapi tidak boleh berhenti di situ. IAEI harus berani keluar menghadapi sektor riil untuk pembangunan manusia dan kesejahteraan umat,” pungkas Bambang.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi: Ekonomi Syariah Berpotensi Besar di Tingkat Global
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan masterplan atau peta jalan ekonomi syariah Indonesia 2019-2024 di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Ekonomi syariah dinilai memiliki potensi besar di tingkat global hingga dunia.
"Ekonomi syariah memiliki potensi besar di tingkat global, tingkat dunia, seperti disampaikan tadi Menteri bappenas tahun 2023 akan mencapai 3 triliun dolar AS berapa itu kurang lebih Rp 45 ribu triliun," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (14/5/2019).
"Saya nggak bisa bayangkan angka seperti itu. APBN yang kita kelola kurang lebih 2.000 lebih sedikit, ini sebuah kekuatan besar yang harus kita lihat dan harus kita pikirkan untuk mengambil kukuatan ekonomi yang besar ini," lanjut Jokowi.
Dia menjelaskan potensi Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah termuka di dunia, mengingat jumlah muslim di negara ini merupakan yang terbesar di dunia. Serta bisa mengentaskan kemiskinan, mendorong keadilan sosial dan melestarikan lingkungan dan sejalan dengan pembangunan berkelanjutan.
"Saya selaku Presiden sudah bentuk manajemen eksekutif komite nasional keuangan syariah, Juli 2017 untuk mengawal pelaksaan masterplan ekonomi syariah agar dicek terus dengan ini kita wujudkan masterplan ekonomi syariah 2019-2024 kita mewujudkan ekosistem," lanjut Jokowi.
Dengan adanya masterplan, pihaknya juga terus menguatkan produk halal dengan fokus makanan minuman, fasion, pariwisata, media, rekreasi serta farmasi. Dan sebagai pendukungnya, pihaknya akan melakukan penguatan keuangan syariah, kekuatan UMKM, ekonomi digital.
"Saya sangat senang saat ini sudah ada market place tidak hanya 1-2 yang menawarkan prduk-produk halal, ini sebuah untuk memasarkan produk-produk kita yang sudah banyak sehingga kita tidak hanya menjadi konsumen produk halal global tapi juga produsen halal terbesar yang kana masuk ke negara-negara lain," ungkap Jokowi.
Advertisement