Liputan6.com, Surabaya - Salah satu keluarga korban insiden kebakaran KM Santika Nusantara, Muspa nampak cemas menunggu kabar baik dari kakaknya Hadi Maspandi (45) dan keponakannya Alvian Hadi (18), yang menjadi korban kapal tersebut.
"Saya belum melihat kakak dan keponakan saya itu," tuturnya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat petang, 23 Agustus 2019.
Muspa mengaku jika kakak dan keponakannya itu berprofesi sebagai sopir dan kernet untuk dump truk. "Setiap harinya memang menggunakan KM Santika Nusantara ini untuk ke Balikpapan," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun begitu Muspa yakin kakak dan keponakannya itu ditemukan dalam keadaan selamat. "Saya berharap kakak dan keponakan saya, keduanya selamat dan dalam keadaan sehat," ujar dia.
Kecemasan Muspa tak lain ketika 55 penumpang dari KM Santika Nusantara tiba di Pelabuhan Tanjung Perak. Penumpang tersebut diangkut dengan menggunakan KM Dharma Fery 7, sekitar pukul 19.00 WIB.
Kondisi ini membuat sejumlah keluarga yang sudah menunggu sejak pagi di Pelabuhan Tanjung Perak ini berebut untuk melihat keluarganya dari balik pintu depan kedatangan.
Ada keluarga yang telah menemukan keluarganya langsung melambaikan tangan untuk menyapa keluarganya. Bahkan yang belum menemukan keluarganya masih berharap-harap cemas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
KM Santika Nusantara Terbakar di Perairan Masalembu
Sebelumnya, Kapal motor (KM) Santika Nusantara yang membawa 111 penumpang terbakar di Perairan Masalembu, Sumenep Jawa Timur pada Kamis, 22 Agustus 2019 sekitar pukul 20.49 WIB. Rute kapal tersebut berangkat dari Surabaya, Jawa Timur dengan tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kabid Kerjasama, Penjagaan, Patroli, dan Penyidikan Kesyahbandaran Pertama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Rony Fahmi menuturkan, sesuai dengan manifest penumpang, ada 111 penumpang terdiri dari 100 orang dewasa, enam anak, lima bayi dan 44 kru kapal.
"Selain itu ada 92 kendaraan yang terparkir di dalam kapal,” ujar Rony kepada Radio Suara Surabaya, seperti melansir suarasurabaya.net, Jumat, 23 Agustus 2019.
Ia menuturkan, kapal tersebut berangkat dari Surabaya pukul 08.05 WIB dengan tujuan Balikpapan. “Tapi sampai sekarang belum bisa memastikan kebakaran dari bagian mana,” kata dia.
Rony menuturkan, sebanyak 53 penumpang sudah dievakuasi dengan lima unit kapal pada pukul 23.30 WIB. Selain itu juga ada sebagian penumpang yang lompat ke air juga telah diselamatkan.
"Kapal-kapal yang ada di seputaran Masalembu sudah diimbau untuk merapat menolong penumpang di antaranya KM Bintang Samudera dan perahu nelayan," ujar dia.
Rony menambahkan, saat ini proses evakuasi masih terus berlangsung. "Kami berharap tidak ada korban dan saat ini kondisi kapal masih tetap terapung," kata dia.
Advertisement