RI Target 10 Besar Ekonomi Dunia, Kemenperin Genjot Industri Kreatif

Pemerintah memiliki target masuk sepuluh besar ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030.

oleh Dewi Divianta diperbarui 25 Agu 2019, 04:00 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih (kanan) menjelaskan, Indonesia target jadi kekuatan ekonomi baru tahun 2030 (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menjelaskan jika pemerintah memiliki target masuk sepuluh besar ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030. Hal itu dikatakan Gati di sela 'Sosialisasi Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2019' di Sanur, Denpassr, Bali.

Pada acara yang mengambil tema 'Indoneasian Design Goes Global' itu ia mengatakan, target tersebut realistis lantaran Indonesia memiliki potensi untuk menjadi poros kekuatan ekonomi baru dunia

"Tahun 2030 kita ingin menjadi negara sepuluh ekonomi terbesar di dunia, tepatnya posisi keempat setelah Jepang, China, Korea," kata Gati, Sabtu (24/8/2019).

Salah satu tolok ukur menjadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia adalah GDP, income per-kapita dan daya saing.

Dalam kerangka itu, Gati menjelaskan jika institusinya tengah gencar menggenjot industri kreatif sebagai penopang perekonomian nasional. Data tahun 2016, industri kreatif dalam negeri menyumbang Rp922,59 triliun dengan kontribusi terbesar terdapat pada sub sektor kuliner, fashion dan kerajinan.

"Kendala kita memang daya saing. Maka, melalui event ini kita tengah mendorong agar desainer bekerjasama dengan industri untuk membuat produk yang disukai pasar, murah dan fungsinya jelas," ujarnya.

Lomba ini sendiri diperuntukkan bagi industri kecil dan menengah. Ia berharap kepesertaan mencapai 250 orang. Saat ini baru 120 orang yang mendaftar. Event ini sendiri memiliki enam kategori di antaranya kriya, furniture, perhiasan dan fashion

"Yang paling penting industri yang harus digalakkan untuk mencapai target pemerintah pada tahun 2030. Industri itu mootor penggerak ekonomi. Maka, desain itu yang paling penting untuk mendongkrak daya saing. Daya saing itu inovasi dan kreativitas," jelasnya.

 


Ranking 45 Dunia

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih melihat-lihat produk industri kreatif di karya anak muda Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Dalam hal desain dan daya saing pada industri kreatif, Indonesia memiliki posisi ranking 45 dunia dari 140 negara. Untuk di kawasan ASEAN, Indonesia memiliki posisi ranking nomor empat. 

"Program ini dibuat sejak tahun 2001. Ini pelaksanaan IGDS ke-16. Kami menindaklanjuti apa yang sudah dicanangkan Presiden Jokowi untuk tingkatkan ekspor," papar dia. 

"Lomba ini hadiahnya uang untuk grand award Rp100 juta. Untuk best 3 Rp50 juta. Ada juga people choice dengan hadiah Rp25 juta. Selain itu, grand award akan diajak pemenangnya melihat pameran di luar negeri. Kita bawa ke Taiwan dan Korea atau Jepang. Tanggal 18 Oktober 2019 diumumkan," tambah Gati.

Lomba ini sudah dibuka sejak 23 Juli 2019 lalu dan ditutup pada 15 September 2019. "Kita gerakkan ini untuk meningkatkan kualitas produk kita. Produk kita sebenarnya amat diminati dunia internasional. Buktinya setiap kita pameran, stand Indonesia ramai dikunjungi dan ada transaksi besar," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya