Demonstran prodemokrasi membentuk rantai manusia di jalanan Hong Kong, Jumat (23/8/2019). Menurut panitia, panjang rantai manusia tersebut sekitar 30 mil atau hampir 50 kilometer. (AP Photo/Kin Cheung)
Demonstran prodemokrasi membentuk rantai manusia di jalanan Hong Kong, Jumat (23/8/2019). Aksi ini terinspirasi oleh pengunjuk rasa anti-Soviet tiga dekade lalu. (AP Photo/Kin Cheung)
Demonstran prodemokrasi terlihat dari dalam trem sedang membentuk rantai manusia di jalanan Hong Kong, Jumat (23/8/2019). Dengan bergandengan tangan dan menyanyikan lagu-lagu, puluhan ribu demonstran berjejer di trotoar, jembatan layang, dan taman-taman Hong Kong. (AP Photo/Kin Cheung)
Demonstran prodemokrasi membentuk rantai manusia di jalanan Kowloon, Hong Kong, Jumat (23/8/2019). Protes Jumat malam itu tidak berizin, tapi berlangsung damai. (AP Photo/Vincent Yu)
Demonstran prodemokrasi membentuk rantai manusia di tepi pantai Tsim Sha Tsui, Hong Kong, Jumat (23/8/2019). Jalur rantai anusia itu membentang terpisah dari Pulau Hong Kong, Semenanjung Kowloon, dan wilayah New Territories dekat perbatasan China daratan. (AP Photo/Vincent Yu)
Demonstran prodemokrasi membentuk rantai manusia di tepi pantai Tsim Sha Tsui, Hong Kong, Jumat (23/8/2019). Tua, muda, dan pekerja kantor berjas ikut serta dalam aksi tersebut. (AP Photo/Vincent Yu)
Demonstran prodemokrasi membentuk rantai manusia di sepanjang jalan setapak Hong Kong, Jumat (23/8/2019). Aksi itu sekaligus memperingati kejadian 'Baltik Way' ketika sekitar 2 juta pengunjuk rasa membentuk rantai manusia yang melintasi Estonia, Latvia, dan Lithuania. (AP Photo/Kin Cheung)
Demonstran prodemokrasi membentuk rantai manusia di Museum Luar Angkasa Hong Kong, Jumat (23/8/2019). Para pengunjuk rasa mengutip rantai manusia Baltik sebagai inspirasi. (AP Photo/Vincent Yu)