Liputan6.com, Jakarta - Buah naga lazimnya berbuah di bulan-bulan tertentu. Namun, di Banyuwangi, Jawa Timur, petani buah naga memiliki cara unik agar tanaman mereka berbuah di sepanjang musim.
Para petani buah memasang lampu di area kebun buah naga untuk mengganti sinar matahari sehingga merangsang proses pembuahan tanaman dari jenis kaktus itu.
Advertisement
Ada yang berbeda di perkebunan buah naga di Desa Persen, Kecamatan Tegal-Dlimo, Banyuwangi, Jawa Timur. Sepanjang hari kebun buah ini tidak pernah gelap, sebab petani memasang lampu di sepanjang area kebun, untuk mengganti sinar matahari. Alhasil meski bukan musimnya, bunga-bunga di kebun buah naga timur ini tetap tumbuh dan mekar. Demikian mengutip program Liputan6.
Para petani pun selanjutnya menyemai secara manual, dengan memindahkan serbuk bunga jantan ke betina. Meski terkesan dikawinkan paksa, namun tanaman buah naga ini akhirnya berproses menjadi buah. Dengan inovasi ini pun, tanaman buah naga petani bisa berbuah sepanjang tahun.
Metode ini banyak digunakan para petani buah naga di Banyuwangi agar panen bisa dilakukan tanpa menunggu musim panen, yang biasanya pada September hingga April. Mengejar keuntungan yang lebih besar di luar musim, juga menjadi alasan utama petani memilih metode penerangan lampu ini.
Saat tak musim, harga per kilo buah naga bisa mencapai Rp 26 ribu. Sementara saat musim, harganya anjlok menjadi Rp 10 ribu per kilogramnya.
"Untuk perawatan seperti biasa, kalau pakai lampu itu pupuk harus rutin. Kalau musim buahnya bisa lebat harganya murah. Kalau di lampu tak lebat buahnya tapi lebih mahal,” ujar Budi, seperti ditayangkan program Liputan6.
Tak hanya meningkatkan hasil panen, kebun buah naga dengan bunga yang mulai bermekaran di bawah cahaya lampu, tampak begitu instagramable. Tak heran keindahan kebun ini menjadi buruan para warga yang gemar foto untuk mengabadikannya sambil ber-swafoto.