Liputan6.com, Jakarta - Sebuah peristiwa unik terjadi di Uni Emirat Arab, seorang istri mengugat cerai suami karena merasa terlalu cinta. Peristiwa tersebut tentu saja bikin heboh publik. Jika banyak orang bercerai karena cinta lagi, kasus ini justru terjadi sebaliknya.
Melansir dari oddirycentral.com, Sabtu, 24 Agustus 2019 kasus yang hampir tak terduga dari seorang wanita yang memutuskan untuk menceraikan suaminya setalah setahun menikah. Tak hanya cinta, mereka pun tak sekalipun berdebat.
Baca Juga
Advertisement
Boleh jadi terlalu banyak hal baik memang bisa berbahaya dalam jangka panjang. Wanita ini menggugat cerai suaminya di Pengadilan Syariah di Fujairah. Ia menggugat cerai karena merasa dicekam oleh cinta dan kasih sayang.
Untuk membuat masalah menjadi "lebih buruk", sang suami diduga tidak pernah berdebat dengannya selama pernikahan mereka dan bahkan membantunya dengan tugas-tugas rumah seperti membersihkan rumah.
"Dia tidak pernah meneriaki saya atau menolak saya. Saya tercekik oleh cinta dan kasih sayang yang ekstrem. Dia bahkan membantu saya membersihkan rumah," kata wanita malang itu saat di pengadilan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Pernah Terjadi Perselisihan
Suatu kali, sang istri sempat merindukan perselisihan dirinya dengan sang suami. Namun, mustahil hal itu terjadi karena suaminya yang romantis yang selalu memaafkan dan menghujani istrinya dengan hadiah.
"Saya butuh diskusi nyata, bahkan argumen, bukan kehidupan kepatuhan yang bebas kerepotan ini," ungkap sang istri.
Hadir di pengadilan selama pemeriksaan pendahuluan, sang suami memberi tahu para hakim yang terkejut bahwa ia merasa tidak melakukan kesalahan, dan bahwa satu-satunya tujuan adalah "menjadi suami yang sempurna dan baik hati". Namun, sepertinya keinginannya yang berlebihan untuk menyenangkan istrinya membuat sang istri justru ingin bercerai.
Suaminya mengakui ia berusaha keras untuk menyenangkan istrinya. Ia memberi tahu hakim bahwa suatu kali, ketika dia mengeluh tentang berat badannya, ia melakukan diet dan mulai berolahraga. Ia bahkan menderita patah tulang kaki sebagai hasil dari usahanya itu. Namun, ia tetap meminta pengadilan untuk menasihati istrinya agar mempertimbangkan kembali.
"Tidak adil untuk menilai pernikahan sejak tahun pertama, dan semua orang belajar dari kesalahan mereka," kata pria itu, menurut Khaleej Times. Beruntung baginya, pengadilan menunda kasus ini untuk memberi kedua pihak kesempatan untuk berdamai.
Advertisement