Rahasia Lantai Masjidil Haram Tetap Dingin Meski Cuaca Terik

Terlihat jelas jika desain Masjidil Haram adalah hasil karya arsitektur mumpuni yang dibangun dengan material terbaik.

oleh Nurmayanti diperbarui 25 Agu 2019, 06:00 WIB
Lantai marmer di Masjidil Haram. Dok Instagram Reasahalharamain

Liputan6.com, Jeddah - Masjidil Haram di Makkah, menjadi salah satu lokasi ibadah yang sangat penting bagi Umat Islam seluruh dunia. Di dalam Masjidil Haram terdapat Kakbah yang merupakan kiblat bagi Umat Muslim.

Di sini pula Umat Islam seluruh dunia melaksanakan rangkaian ibadah haji dan umrah serta ibadah lainnya sepanjang tahun.

Siapapun yang datang ke Masjidil Haram pasti akan takjub dengan kemegahannya. Meskipun letaknya dikelilingi lembah gunung berbatu, namun Masjidil Haram seakan berdiri kokoh dengan cahaya yang melingkupi.

Dari dekat, bangunan masjid terbesar di dunia ini memang sangat megah. Terlihat jelas jika desainnya adalah hasil karya arsitektur mumpuni yang dibangun dengan material terbaik.

Segala hal terkait arsitektur maupun infrastruktur Masjidil Haram, dipikirkan sangat detil oleh Pemerintah Arab Saudi.

Satu hal menarik dari Masjidil Haram adalah pada keberadaan lantai marmer di area tawaf Kakbah (mataf). Marmer putih kristal itu selalu terasa dingin meskipun di tengah cuaca terik Kota Makkah.

Kaki jemaah haji maupun umrah yang tawaf mengitari Kakbah dijamin tidak merasa kepanasan, meski suhu udara di Kota Makkah mencapai 50 derajat sekalipun.

Reasahalharamain, sebuah lembaga yang mengurusi dua masjid kota suci, Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah mengungkapkan soal keberadaan marmer lantai tersebut.

Hal ini dijelaskan melalui video dalam laman media sosial instagramnya @reasahalharamain.

Dijelaskan jika lantai Masjidil Haram terbuat dari marmer khusus yang didatangkan langsung dari daerah di sebelah utara Yunani, yang bernama Thassos.

Thassos merupakan sebuah pulau di Yunani, yang memiliki luas wilayah 380 km². Sejak berabad-abad lamanya, marmer putih dari Pulau Thassos ini digunakan orang-orang Romawi.

Dari sinilah rahasia kesejukan lantai Masjidil Haram. Marmer putih tersebut pun disebut dengan Thassos.

Batuan marmer Thassos terkenal sebagai marmer yang mampu memberikan kesejukan dan meredam hawa panas yang memantul ke lantai. Bentuknya semakin istimewa dengan warna putih kristal yang merupakan warna khas batuan alam.

 

Batuan marmer Thassos diimpor masih dalam bentuk bongkahan batu.Dok Instagram Reasahalharamain

Khusus untuk lantai Masjidil Haram, batuan marmer Thassos diimpor masih dalam bentuk bongkahan batu. Setelah itu baru diolah dan dibentuk secara khusus di Arab Saudi, untuk diaplikasikan pada lantai Masjidil Haram.

Pembentukan marmer Thassos memakai teknologi canggih di bawah pengawasan para ahli, sehingga menghasilkan marmer dengan kualitas tinggi. Lantainya dipotong dengan bentuk persegi panjang dengan masing-masing ketebalan 5 cm.

Ternyata, tingkat ketebalan marmer juga turut mempengaruhi kesejukan lantai Masjidil Haram.

Pemasangan marmer Thassos untuk lantai Masjidil Haram dikerjakan oleh tenaga profesional yang berpengalaman. Marmer dipasang secara presisi di setiap sudut, untuk menjamin kenyamanan jemaah saat melintas.

Tak hanya mempertahankan suhu sejuk pada cuaca di siang hari, marmer Thassos dapat menyerap kelembaban di malam hari. Jemaah di Masjidil Haram pun bisa merasakan kenyamanan saat sedang beribadah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya