Liputan6.com, Jakarta - Setelah tiga minggu melaksanakan latihan di Puslatpurmar 5 Baluran dan di hutan Selogiri Banyuwangi, Marinir Amerika berkunjung ke beberapa tempat wisata di Surabaya, Jawa Timur.
Marinir Amerika ini tergabung dalam Latihan Bersama Platoon Exchange (Platex) 2019. Komandan Satgas Latma Platex 2019 Mayor Marinir, Eko Budi Prasetyo menuturkan, kegiatan tersebut dilaksanakan bertujuan mengenalkan tempat wisata yang ada di Surabaya.
"Selain itu, juga sebagai wahana refresing bagi Marinir kedua Negara setelah tiga minggu melaksanakan latihan di Puslatpurmar 5 Baluran dan di hutan Selogiri Banyuwangi," ujar dia melalui keterangan tertulis di terima di Surabaya, seperti mengutip Antara, Minggu (25/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, dengan dipandu prajurit Marinir TNI AL di bawah pimpinanan Lettu Marinir Presly, Marinir Amerika diajak mengunjungi Kebun Binatang Surabaya, House Of Sampoerna, Tugu Pahlawan dan Monumen Kapal Selam (Monkasel).
"Kegiatan diawali dengan mengunjungi Kebun Binatang Surabaya, kemudian dilanjutkan mengunjungi House Of Sampoerna, Tugu Pahlawan dan terakhir mengunjungi Monumen Kapal Selam," tutur dia.
Di House Of Sampoerna, rombongan Marinir Indonesia-Amerika melihat secara langsung sejarah berdirinya pabrik rokok Sampoerna hingga saat ini. Sedangkan di Monkasel, rombongan rombongan Marinir Indonesia dan Amerika menyaksikan pemutaran video singkat sejarah Kapal Selam Pasopati-410.
"Selain itu juga mendapat penjelasan tentang KRI Pasopati 410 mulai dari penugasan operasi yang pernah dilaksanakan, dinonaktifkannya KRI Pasopati 401 serta sejarah pembangunan Monkasel," ujar dia.
Sementara itu, Kapten USMC Alfarado menyampaikan ucapan terima kasih kepada Marinir Indonesia yang telah mengenalkan tempat-tempat wisata atau sejarah yang berada di Surabaya.
"Ini pengalaman berharga bagi kami Marinir Amerika, Kami sangat senang diajak Marinir Indonesia untuk mengunjungi tempat-tempat sejarah yang ada di kota Surabaya," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mengintip Monumen Kapal Selam di Surabaya
Sebelumnya, Surabaya, Jawa Timur tak hanya kaya bangunan bernilai sejarah, tetapi juga monumennya. Salah satunya Monumen Kapal Selam, yang juga salah satu cagar budaya.
Jika kebetulan sedang berlibur Surabaya, Jawa Timur, coba Anda sempatkan waktu mengunjungi Monumen Kapal Selam, dan bisa mengetahui bagaimana suasana di kapal selam.
Monumen ini terletak di Jalan Pemuda Nomor 29 Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Lokasi Monumen Kapal Selam (Monkasel) ini berada di bantaran Kalimas yang ada Jembatan Gubeng, atau di sebelah timur area parkir Plaza Surabaya.
Monkasel merupakan Kapal KRI Pasopati 410 buatan Rusia pada 1952 dari Satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur (Satselarmatim). Oleh karena itu, monumen ini bukan replika karena sesuai aslinya. Kapal ini merupakan kapal selam Whiskey Class buatan Rusia.
Kapal selam ini memiliki panjang 76,6 meter, lebar 6,3 meter. Kemudian dilengkapi dengan gas uap torpedo dan mampu menyelam sedalam 300 meter. Kapal ini berpartisipasi di TNI AL sejak 29 Januari 1962.
Selama pengabdiannya, KRI Pasopati banyak berperan aktif menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut yurisdiksi nasional, antara lain Operasi Trikora pada 1962, Pertempuan Laut Aru, Operasi Natuna Jaya .
Untuk masuk ke dalam monumen tersebut, pengunjung harus menaiki tangga yang terbuat dari besi. Tepat di pintu masuk, pengunjung akan disambut oleh petugas yang di dalam kapal tersebut.
Ruangan di dalam Monumen Kapal Selam sendiri dibagi menjadi tujuh, yaitu ruang I, II, III, IV, V, VI, VII. Ruang I merupakan ruangan yang berfungsi untuk bongkar muat torpedo.
Ruang II adalah lounge room perwira, tempat para perwira tinggal, makan, dan bekerja. Ruang III digunakan sebagai ruang Pusat Informasi Tempur (PIT).
Ruang IV biasanya digunakan sebagai ruang untuk ABK dan ruang V digunakan untuk menyimpan motor diesel, pesawat bantu dan pengendaliannya.
Sementara ruang VI adalah ruang listrik yang terdapat 2 buah motor listrik/ generator pokok untuk menggerakan baling-baling dan pengisian baterai, dan yang terakhir, ruang VII, adalah ruang torpedo buritan.
Berdasarkan tulisan Yusak Anshori dan Adi Kusrianto dalam buku Jalan-Jalan: Surabaya Enaknya Kemana? Dituliskan beberapa petugas penjaga monumen ini adalah para mantan awak kapal KRI Pasopati tersebut sehingga biasanya pengunjung diceritakan pengalaman para mantan awak kapal ini bertugas dulu saat pertempuran di Laut Arafuru.
Untuk dapat ke Monumen Kapal Selam tersebut, dapat ditempuh dengan angkot N, E, M, dan V. Monkasel ini lokasinya berdekatan dengan Sparkling Backpacker Hotel.
(Tito Gildas, Mahasiswa Universitas Indonesia)
Baca Juga
Advertisement