Liputan6.com, Jakarta - Bocoran tentang smartphone flagship Huawei, Mate 30, kembali beredar. Kali ini, foto panel depan smartphone tersebut muncul di ranah internet.
Dilansir Phone Arena, Senin (25/8/2019), foto panel depan Mate 30 yang beredar, memperlihatkan bagian kamera depan dan modul pemindai sidik jari di bawah layar.
Pada foto tersebut juga tampak Mate 30 memiliki notch lebih kecil daripada yang ada pada Mate 30 Pro.
Baca Juga
Advertisement
Panel depannya memiliki dua ukuran potongan berbeda dari Huawei Mate 20. Hal ini prediksi mengindikasikan peningkatan pada kamera selfie, serta pada sistem pengenalan wajah.
Selain itu, bezel pada bagian kiri dan layar terlihat sangat tipis. Namun, bezel pada bagian atas dan bawah layar lebih besar daripada sisi samping.
Mengenai spesifikasinya, Huawei dilaporkan akan menyematkan prosesor terbaru Kirin 990 Mate 30. Sayang, informasi tentang RAM yang terpasang di smartphone ini masih belum diketahui.
Selain itu juga terdapat layar FHD+ 6,5 inci, memori internal dasar 128GB, tiga kamera belakang, dan baterai 4.200mAh. Huawei diprediksi mengumumkan smartphone ini pada 19 September 2019.
Huawei Tak Akan Rilis Smartphone Berbasis OS Harmony Tahun Ini
Lebih lanjut, Mate 30 diyakini akan hadir dengan OS Android. Pasalnya, pihak Huawei sudah memastikan tidak akan merilis smartphone berbasis OS Harmony pada tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Senior VP Huawei, Vincent Yang, dalam sebuah acara di New York, Amerika Serikat (AS).
Dilansir GSM Arena, Yang mengatakan, Huawei belum ada rencana untuk merilis smartphone berbasis OS Harmony pada tahun ini. Namun, tetap akan ada beberapa produk berbasis OS tersebut yang dirilis.
Beberapa produk pintar berbasis Harmony yang akan dirilis termasuk televisi dan smartwatch. Keduanya diperkirakan menyambangi pasar sebelum akhir 2019.
Yang menjelaskan, Huawei ingin mempertahankan satu standar, satu ekosistem. Sehingga, tidak akan ada smartphone dengan platform berbeda untuk saat ini.
Harmony akan menjadi cadangan jika situasi antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) memburuk, dan perusahaan dilarang bekerja sama dengan mitra-mitranya di AS.
(Din/Ysl)
Advertisement