Liputan6.com, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih mengembangkan kasus dugaan terorisme di Magetan, Jawa Timur. Ketiga terduga pun masih diperiksa intensif oleh Densus 88.
Advertisement
"Sekarang masih dalam pengembangan tim Densus 88. Kita tunggu saja, semua ada di tangan Densus sekarang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (25/8/2019).
Menurut dia, Densus 88 akan membawa terduga teroris yang ditangkap di Blitar dan Magetan ke Jakarta setelahnya.
Pada hari ini, Densus 88 menggeledah rumah salah satu terduga teroris berinisial YT yang diamankan Sabtu 24 Agustus 2019.
Dari hasil penggeledahan, polisi disebut-sebut mengamankan dua buah kaleng diduga bom rakitan, sebuah sangkur, sepucuk pistol mainan, satu buku baitul mal, dua kotak peluru senapan angin kaliber 4,5 mm, dan dua buah petasan.
Polisi juga disebut menyita sebatang besi sepanjang 50 cm, dua kotak korek api kayu, dua baterai, sebuah borgol, serta selembar kertas tulisan cara merakit bom.
Namun, terkait hal ini, Barung belum bersedia mengonfirmasi. "Itu semua sudah di tangan Densus ya," ujar Barung soal kasus dugaan teroris Magetan tersebut.
Belum Bisa Pastikan
Sebelumnya, polisi mengamankan tiga orang berinisial SU (53), penjaga apotek di Kelurahan Beru, Kabupaten Blitar, KU (48) yang bekerja di laundry dan JO (47) yang bekerja di BPR kota Blitar dan YT (41) yang merampok sebuah toko emas di Magetan.
Ketiganya diduga anggota jaringan kelompok radikal Isbaqiah. Dalam ajarannya, apabila berhasil melakukan pencurian dengan kekerasan tersebut, dana disetor untuk hijrah ke negara Sam Suriah
Kendati demikian, Barung belum bisa memastikan YT masuk ke dalam jaringan teroris apa. Dia menyebut itu akan dijelaskan oleh Mabes Polri setelah dilakukan pemeriksaan intensif.
“Magetan masih tanda tanya, belum kami keluarkan pernyataan bahwa dia terduga teroris,” tegas Frans.
Advertisement