Penari pria menghibur penonton selama festival tari Koenji Awa-Odori di kawasan Koenji, Tokyo pada 24 Agustus 2019. Dimulai pada 1950-an, Koenji Awa Odori telah berkembang menjadi salah satu festival musim panas terbesar dan terpopuler di Tokyo. (AP/Jae C. Hong)
Seorang penari wanita menghibur penonton selama festival tari Koenji Awa-Odori di kawasan Koenji, Tokyo pada 24 Agustus 2019. Ribuan orang menyaksikan tontonan musim panas yang diadakan pada akhir pekan terakhir bulan Agustus setiap tahun selama dua hari. (AP/Jae C. Hong)
Penari mengenakan topi jerami memenuhi jalan menunggu dimulainya festival tari Koenji Awa-Odori di kawasan Koenji, Tokyo pada 24 Agustus 2019. Dimulai pada 1950-an, Koenji Awa Odori telah berkembang menjadi salah satu festival musim panas terbesar dan terpopuler di Tokyo. (AP/Jae C. Hong)
Penari menghibur penonton selama festival tari Koenji Awa-Odori di kawasan Koenji, Tokyo pada 24 Agustus 2019. Ribuan orang menyaksikan tontonan musim panas yang diadakan pada akhir pekan terakhir bulan Agustus setiap tahun selama dua hari. (AP/Jae C. Hong)
Penari mengenakan topi jerami tampil sebelum dimulainya festival tari Koenji Awa-Odori di kawasan Koenji, Tokyo pada 24 Agustus 2019. Dimulai pada 1950-an, Koenji Awa Odori telah berkembang menjadi salah satu festival musim panas terbesar dan terpopuler di Tokyo. (AP/Jae C. Hong)
Penari bersorak ketika menyaksikan anggota tim mereka tampil selama festival tari Koenji Awa-Odori di kawasan Koenji, Tokyo pada 24 Agustus 2019. Ribuan orang menyaksikan tontonan musim panas yang diadakan pada akhir pekan terakhir bulan Agustus setiap tahun selama dua hari. (AP/Jae C. Hong)
Penari dengan topi jerami tampil selama festival tari Koenji Awa-Odori di kawasan Koenji, Tokyo pada 24 Agustus 2019. Dimulai pada 1950-an, Koenji Awa Odori telah berkembang menjadi salah satu festival musim panas terbesar dan terpopuler di Tokyo. (AP/Jae C. Hong)