Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan saham awal akhir ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.265.
Pada pra pembukaan perdagangan, Senin(26/8/2019), IHSG turun 62,36 poin atau 1 persen ke level 6.193,23. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG anjlok 81,41 poin atau 1,3 persen ke posisi 6.174,18.
Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 2,3 persen ke posisi 951,75. Seluruh indeks acuan berada di zona merah.
Baca Juga
Advertisement
Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 31 saham menguat. Selain itu 188 saham melemah dan 100 saham diam di tempat.
Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.194,03 dan terendah 6.149,02.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 20.888 kali dengan volume perdagangan 209 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 255 miliar.
Investor asing jual saham Rp 16,16 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.265.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang turun 1,96 persen. Disusuk sektor manufaktur yang anjlok 1,88 persen dan sektor industri dasar turun 1,89 persen.
Saham-saham yang melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah antara lain saham APEX turun 20,75 persen ke posisi Rp 420 per saham, saham INCF melemah 9,72 persen ke posisi Rp 65 per saham dan saham FIRE turun 7,79 persen ke posisi Rp 2.250 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain CCSI menguat 4,97 persen turun ke level Rp 338 per saham, SQMI naik 4,9 persen ke level Rp 214 per saham dan ANTM menguat 4,43 persen ke angka Rp 715 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Eskalasi Perang Dagang Diprediksi Tekan IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan di awal pekan ini. Masalah perang dagang masih tetap menjadi pemberat gerak indeks acuan.
Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony menilai, indeks kemungkinan akan terkonsolidasi dengan diperdagangkan dalam rentang support dan resistance di level 6.000-6.200.
"Sentimen global perang dagang Amerika Serikat (AS)-China masih akan mempengaruhi pola IHSG pekan ini," tuturnya kepada Liputan6.com, Senin (26/8/2019).
Hal senada diungkapkan oleh Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper untuk perdagangan saham hari ini. Sejauh ini, menurutnya, masih belum ada sentimen kuat yang mampu mendorong penguatan indeks.
"Kami memperkirakan IHSG masih akan tertekan pada kisaran 6.221-6.273," paparnya.
Sementara itu, di tengah tren pelemahan, pihaknya menganjurkan investor agar mengoleksi saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Sedangkan dari Jasa Utama Capital, pihaknya merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), serta saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Advertisement