Liputan6.com, Sitaro - Pemerintah daerah setempat mengevakuasi 17 KK Kampung Winangun Lindongan II, Kecamatan Siau ke tempat pengungsian pascaguguran batu lava panas Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara pada Minggu (25/8), pukul 17.00 waktu setempat. Warga penyintas bertahan di Gereja Galilea yang bertempat di kampung Kinali, Kecamatan Siau Barat Utara.
Siaran pers yang dikirimkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah penyintas ada 17 KK atau 50 jiwa yang terdiri dari 25 perempuan dan sisanya laki-laki. Saat ini mereka sudah mendapat dukungan bantuan berupa matras, beras dan triplek.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menyebutkan bahwa dukungan itu diberikan pemerintah kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) melalui BPBD setempat.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk proses evakuasi melibatkan TNI, BPBD Kabupaten Sitaro dan aparat Kecamatan Sibarut," kata Agus, Senin (26/08/2019).
Sementara itu pantauan Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan bahwa pada Minggu (25/8/2019) guguran lava dari puncak kawah utama gunung Karangetang mengarah ke Kali Sense, Kali Nanitu dan Kali Pangi.
Lava keluar sejauh 1.000 hingga 1.500 m di Kali Sense dan Nanitu. Sedangkan leleran lava ke Kali Pangi Ik sejauh 2.000 m. Pantauan visual lain, sering terjadi kepulan asap kelabu kecoklatan tipis hingga tebal, dan asap kawah putih tipis tampak dengan ketinggian hingga 25 m.
Gunung dengan ketinggian 1.784 m dpl mengalami gempa guguran dengan jumlah amplitude 3–6 mm dan berdurasi 53–60 detik. Sedangkan parameter tektonik jauh, aktivitas hari itu menunjukkan 3 kali dengan amplitude 7–20 mm, berdurasi 40–81 detik.
"Melalui parameter aktivitas vulkanik, PVMBG masih menetapkan status tingkat aktivitas Gunung Karangetang pada level III atau Siaga," kata Agus.
simak video pilihan berikut: