Liputan6.com, Jakarta PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA terus melakukan penetrasi untuk memenuhi kebutuhan pasar kereta api di beberapa negara-negara Asean. Setelah sukses, menyelesaikan kontrak dengan Bangladesh pihaknya kini tertarik masuk ke wilayah Afrika.
Presiden Direktur PT INKA, Budi Noviantoro mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menerima tawaran permintaan produksi kereta api untuk beberapa negara di kawasan Afrika. Kendati begitu, pihaknya masih ingin melakukan penjajakan terlebih dahulu.
"Untuk Afrika kemarin sebutulnya cukup banyak yang menginginkan produk dari kami dari INKA khususunya utuk membantu temen-temen di negara Afrika, tapi ini masih dalam proses," kata dia saat ditemui di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Budi menyampaikan untuk merambah ke negara Afrika, INKA memang harus membutuhkan satu paket dimulai dari perencanaan, investasi, pengadaan, serta pengawasan yang akan dilakukan pihaknya. Sebab, dengan itu semua akan lebih memudahkan pihaknya masuk ke arah sana.
"Harapan saya tiga tahun ke depan sih akan banyak kita supplay ke negara Afrika," jelas dia.
"Namun yang paling deket adalah dengan Madagaskar, kemudian juga dengan Nigeria nanti kita masuk ke sana," tambah dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kerjasama dengan Madagaskan
Sebelumnya, PT INKA (Persero) tengah menjajaki kerja sama dengan Madagaskar untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan infrastruktur perkeretaapian.
Direktur Utama Budi Noviantoro menjelaskan, INKA akan berkolaborasi dengan beberapa BUMN seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), PT Timah Tbk, termasuk Indonesia Eximbank selaku lembaga pembiayaan untuk mewujudkan kerja sama tersebut. Mekanisme kerja sama adalah build operator transfer alias (BOT).
"Misalkan kita kontrak investasi disitu bareng-bareng katakanlah X kita minta 30 tahun. Setelah 30 tahun, serahkan ke pemerintah mereka," kata dia, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (19/8).
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Perusahaan Malaysia Produksi Ulang Pendingin Kereta Teknologi INKA
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA melakukan perjanjian kerja sama dengan perusahaan asal Malaysia yakni Perencana Dingin SDN BHD. Kerja sama antara dua perusahaan ini mengambil inisiatif memperoleh lisensi unit Air conditioning (AC ) dari INKA yang akan di produksi ulang di Malaysia dengan merek 'DINGIN-INKA AC'.
Presiden Direktur INKA, Budi Noviantoro mengatakan, adanya kerja sama ini menunjukan bahwa perusahaan maupun negara berkomitmen untuk percepatan pengembangan bisnis yang menguntungkan industri kereta api di kawasan Asia Tenggara. Di mana, Indonesia dan Malaysia sendiri sedang gencar dalam membagun infrastruktur berbasis rel.
"Intinya kami bekerja sama untuk masuk pasar ASEAN bersama-sama dengan Perencana dingin gitu kira-kira. Jadi ada tahapan. Karena memang INKA ini sudah memiliki pabrik aset di sana ke depan seperti itu. Kalalu buat di sini pasti kalau ngirim ada cost, kalau nanti buat di sana kenapa tidak untuk masuk pasar ASEAN. Jadi nanti kita sama-sama untuk produksi barang di sana," kata Dia saat ditemui di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Sementara itu, Direktur Bisnis Perencana Dingin SDN BHD, Azwan Omar menyampaikan kesepakatan lisensi ini adalah yang pertama kalinya bagi kedua negara ini. Hal ini juga menunjukkan komitmen perusahaan dan INKA pada industri kereta api.
"Melalui penandatanganan kesepakatan ini, Perencana Dingin akan mendirikan pusat manufaktur pertama di Malaysia untuk unit pendingin Rolling Stock," kata dia.