Liputan6.com, London - Pemberitaan terkait kebiri kimia tengah ramai dibicarakan. Hal itu berawal dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto yang memutuskan untuk mengeksekusi terpidana pemerkosa 12 bocah, M Aris dengan sanksi tersebut.
Aris dijerat kasus pemerkosaan terhadap 12 anak. Selain vonis penjara 12 tahun dan kebiri kimia, warga Mengelo Tengah, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, itu harus membayar denda Rp 100 juta.
Advertisement
Mahkamah Agung (MA) menyebut tidak bisa mengintervensi putusan sanksi kebiri itu saat ini karena belum ada pengajuan banding. "Biasanya putusan belum berkekuatan hukum tetap, kecuali ada putusan MA setelah yang bersangkutan mengajukan banding," jelas Juru Bicara MA Abdullah kemarin, 24 Agustus.
Kasus hukuman kebiri kimia yang jadi sorotan adalah menimpa seorang ahli matematika jenius asal Inggris bernama Alan Turing.
Menurut situs The British Library, bl.uk, yang dikutip Senin (26/8/2019), Alan Turing tercatat sebagai matematikawan, dan peneliti komputer modern digital pertama. Ia juga menciptakan Mesin Turing -- model komputasi teoritis yang berfungsi sebagai model ideal untuk melakukan perhitungan matematis.
Namanya juga termahsyur sebagai pemecah kode yang membuatnya menjadi pahlawan perang Inggris. Berjasa menguraikan pesan yang dienkripsi oleh mesin Enigma Jerman, yang menyediakan data intelijen penting bagi Sekutu.
Kontribusinya bagi ilmu pengetahuan tak main-main, ia bahkan menjadi anggota Royal Society -- organisasi ilmuwan yang termasuk dalam daftar anggotanya adalah Isaac Newton, Christopher Wren, dan Charles Darwin.
Namun pada 1952, ia terbukti bersalah melakukan tindakan homoseksual yang kala itu dianggap hal tak senonoh. Ia ditangkap dan diadili atas tindak pidana homoseksualitas.
Untuk menghindari penjara, ia menerima suntikan estrogen selama setahun, yang dimaksudkan untuk menetralkan libidonya. Atau dengan kata lain: kebiri secara kimiawi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kisah Hidup Diangkat Jadi Film
Tak hanya berurusan dengan hukum, Alan Turing kala itu juga kehilangan izin keamanan -- yang berarti karirnya di bidang intelijen tamat. Tak peduli jasanya yang amat besar bagi Sekutu di Perang Dunia II.
Akhirnya, Alan Turing tewas pada 7 Juni 1954. Turing meninggal akibat keracunan sianida. Saat itu, pemeriksa memutuskan bahwa ia telah melakukan bunuh diri. Namun, penulis biografi, para rekan, dan murid-muridnya membantah temuan itu. Menurut mereka, kematian Turing adalah kecelakaan.
Kisah hidupnya ini diangkat dalam sebuah film berjudul Imitation Game. Film yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch itu rilis pada 24 Agustus 2014.
Advertisement