Lolos ke DPRD DKI, Kader PSI Akan Belajar dengan Politikus Senior

PSI siap menjalankan jabatan wakil rakyat di Ibu kota. Idris tak khawatir bila ada pihak yang meremehkan kinerja kader PSI sebagai politisi baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2019, 16:20 WIB
Anggota DPRD DKI asal PSi Idris Ahmad usai dilantik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Delapan caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berhasil melenggang ke DPRD DKI Jakarta. Mereka siap menempati delapan posisi komisi di DPRD usai dilantik hari ini di ruang paripurna gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8/2019).

"Kita delapan, jadi setiap komisi kami akan ada perwakilan," kata anggota DPRD DKI PSI Idris Ahmad kepada wartawan di gedung DPRD.

PSI siap menjalankan jabatan wakil rakyat di Ibu kota. Idris tak khawatir bila ada pihak yang meremehkan kinerja kader PSI sebagai politisi baru.

"Kami juga berkoordinasi bersama pengurus, dan turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi, jadi kami akhirnya fokus pada persiapan untuk kerja, pada akhirnya kami menjawab hal hal tersebut dengan bukti kerja," tutur dia. 

Partai besutan Grace Natalie ini ingin membangun standar baru di legislatif. Harapannya, kata Idris, masyarakat dapat menilai ada alternatif jauh lebih baik dari pada selama ini yang dilakukan. PSI akan terbuka belajar dengan para politisi senior di DPRD. 

Sebagai anak muda, kami mau belajar dari senior-senior kami, tapi pada prinsipnya buka ruang komunikasi untuk belajar dan untuk mengkoordinasikan apa yang sama-sama kita ingin wujudkan," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


3 Gebrakan PSI di DPRD

Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyerahkan palu jabatan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Sementara, Pantas Nainggolan saat pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta yang terpilih dalam Pemilu 2019 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Idris mengatakan, ada 3 hal yang akan dilakukan oleh para anggota DPRD PSI yang baru saja di lantik, tiga hal itu meliputi masalah transparansi anggaran yang lebih efektif, masalah pengaduan masyarakat untuk menjadi kanal supaya bisa menerima dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. 

Kemudian, masalah inklusifitas untuk kaum kaum yang selama ini termajinalkan, disabilitas, perempuan, dan anak anak.

"Selama ini saat pengalaman blusukan kami mendapat masukan dari banyak pihak perlu di optimalkan lagi, dan transpansi proses perencanaan penganggaran bisa lebih efektif lagi, jadi hal hal itu yang kami kritisi dan fokus kerja kami," ucapnya. 

"Kami akan mengoptimalkan transparansinya dan efektivitasnya, kemarin kan belajar dari kasus pin emas, beberapa kasus seperti formula e dan sebagainya," tambah Idris.

Partai berlambang mawar merah ini akan lebih kritis kepada pemerintahan Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Pada prinsipnya kita menjalankan tugas DPRD nya, lebih kritis, lebih tajam untuk bagaimana sama sama membangun Jakarta," tandas dia.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya