Liputan6.com, Jakarta - Pertamina Energy Hackathon 2.0 tahun ini dilaksanakan dengan gemilang. Jumlah peserta meroket 250 persen dari tahun sebelumnya dan diikuti 847 peserta dari berbagai universitas bergengsi.
Ajang Hackhathon itu berlangsung pada 24 sampai 25 Agustus 2019 kemarin di Hotel Mercure Sabang, Jakarta Pusat. Sekitar 800 peserta kembali disaring sampai tersisa 10 finalis yang dipilih tiga pemenang utama dan dua pemenang harapan.
Baca Juga
Advertisement
Pemenang Pertamina Energy Hackathon 2.0 adalah tim Pertavision asal Institut Teknologi Bandung. Tim itu terdiri atas tiga pemuda, yakni Ilham Firdausi Putra (19), Hafizh Budiman (21), dan Restu Wahyu Kartiko (21).
Apa saja inovasi menarik yang dijagokan oleh para finalis dan pemenang? Berikut Liputan6.com tampilkan inovasi dari tiga tim yang mengikuti ajang Pertamina Energy Hackathon 2.0.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Pertavision
Pertavision adalah juara I di Pertamina Energy Hackathon 2.0 tahun ini. Solusi yang ditawarkan tim ini adalah mengenali perilaku konsumen Pertamina lewat plat nomor mereka.
Plat nomor kendaraan itu dideteksi di SPBU sehingga Pertamina mendapat insight soal pelanggan seperti umur, gender, dan produk apa yang sering dbeli.
Ide tim Pertavision adalah agar para pengendara mendaftarkan plat kendaraan dan profil mereka secara sukarela kepada Petravision. Sebagai gantinya, mereka yang mendaftar bisa mengikuti loyalty program atau promo.
"Kita maunya user mendaftar sendiri. Kita kepikirannya gratis lima liter. Itu mungkin salah satu idenya," ucap Ilham, anggota termuda Pertavision yang semuanya berasal dari ITB.
Advertisement
2. MyPertamina Assistant
Salah satu finalis top 10 Pertamina Energy Hackathon 2.0 membuat sistem chatbot MyPertamina Assistant bagi para konsumen Pertamina. Aplikasi ini menyediakan katalog layanan Pertamina, seperti produk hingga lowongan pekerjaan.
Pengguna cukup mengetik "hai" ke aplikasi ini untuk mendapatkan layanan yang dicari.
"Ini menyediakan chat-tbot untuk membantu konsumen dalam memilih produk Pertamina, pokoknya kayak asistennya kusomer untuk berhubungan dengan Pertamina," jelas Safrizal (25), salah seorang anggota tim.
3. Petraplus
Tim Dkletz asal ITB berhasil menjadi juara III di ajang ini. Lewat aplikasi Petraplus, mereka memadukan sistem Pertamina, gerai Bright Store, dan sistem LinkAja.
"Kita fiturnya itu bagaimana saat orang datang ke SPBU, orang bisa memesan barang jadi pas sampai ke SPBU ada staf yang mengasih barangnya ke pengendara mobil," ujar Gery (21) yang timnya berasal dari ITB.
Barang-barang berasal dari Bright Store yang ada di SPBU dan pembayaran dilakukan via LinkAja. Para pengendara pun tinggal menunggu diantarnya barang pesanan mereka ketika mengantre isi bensin.
Advertisement