Liputan6.com, Paris - Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat menyusul keputusan MPR -- yang dipimpin BJP (partai mayoritas di Negeri Taj Mahal) -- mencabut Pasal 370 yang menjamin status khusus untuk Jammu dan Kashmir.
Sejak saat itu, politik regional seputar masalah tersebut menjadi mencuat ke forum internasional. Isu panas ini pun dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi atau KTT G7 yang berlangsung di Biarritz, Prancis --24 hingga 26 Agustus 2019.
Pada pagi ini, Senin (26/8/2019) waktu setempat, Perdana Menteri India, Narendra Modi, bertatap muka dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan membicarakan isu Kashmir.
Trump disebut telah berulang kali menawarkan bantuan untuk menengahi konflik berkepanjangan antara India dan Pakistan, tetapi Modi menolaknya. Modi menegaskan bahwa perselisihan antara kedua negara ini adalah urusan bilateral.
Baca Juga
Advertisement
Trump mengatakan: "Kami membahas Kashmir, tetapi Perdana Menteri (Modi) benar-benar merasa dia sudah bisa mengendalikannya. Ia berdiskusi dengan pemerintah Pakistan dan saya yakin mereka akan dapat melakukan sesuatu yang akan sangat baik."
Modi menggarisbawahi, administrasinya menolak untuk memberikan ruang untuk mediasi dari pihak ketiga. Menurutnya, kedua negara dapat berdialog dan menyelesaikan semua persoalan secara bilateral.
Selain itu, ia pun menyatakan bahwa India tidak ingin merepotkan pihak ketiga negara.
Tanpa merujuk langsung ke masalah Kashmir, Modi menambahkan, "Ada banyak masalah dengan Pakistan yang sifatnya bilateral. Kami tidak ingin mengganggu negara lain dengan adanya ini. Kami dapat menemukan solusi sendiri melalui diskusi."
"India dan Pakistan sudah bersama sebelum 1947 dan saya yakin, kami dapat menemukan jalan keluar terhadap masalah ini dan menyelesaikannya bersama," imbuh Modi, seperti dikutip dari India Today, Senin (26/8/2019).
Saksikan Video di Bawah Ini:
Ingin Mengentaskan Kemiskinan
Dalam pertemuan dengan Trump tersebut, Modi juga mengatakan bahwa dia telah ngobrol dengan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, dan mereka berniat untuk memerangi kemiskinan di Kashmir dan Jammu.
"Baik India dan Pakistan harus bersama-sama berjuang melawan kemiskinan dan untuk kesejahteraan rakyat kita," kata Modi.
Ketegangan antara India dan Pakistan melonjak setelah India membatalkan ketentuan Pasal 370 Konstitusi untuk menarik status khusus Jammu dan Kashmir, serta membagi dua wilayah itu menjadi dua Union Territories, membangkitkan reaksi keras dari Pakistan.
India telah dengan tegas mengatakan kepada komunitas internasional bahwa penghapusan Pasal 370 adalah masalah internal dan juga menyarankan Pakistan untuk menerima kenyataan.
Advertisement