Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta M Ridwan menyatakan setidaknya ada 20 kecamatan rawan kekeringan di wilayah Ibu Kota. Titik rawan tersebut terbagi menjadi dua level yakni siaga dan awas.
"Level siaga di Jakarta Pusat ada di Gambir. Jakarta Selatan di Jagakarsa, Cilandak, Kebayoran Baru, Pasar Minggu, sedangkan Jakarta Barat di Kedoya Selatan dan Grogol Petamburan," kata Ridwan saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (27/8/2019).
Advertisement
Sedangkan di level awas tersebar di empat kota administratif yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Ridwan menyebut untuk Jakarta Pusat tersebar di wilayah Menteng, Gambir, Tanah Abang dan Kemayoran.
"Jakarta Selatan ada di Tebet, Pasar Minggu dan Setiabudi. Jakarta Utara di Cilincing, Tanjung Priok, Kelapa Gading, Koja, Penjaringan. Jakarta Timur di Halim, Pulogadung dan Cipayung," ucap dia.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat agar melakukan penghematan air hingga berhati-hati terhadap potensi bahaya kebakaran. Sebab api lebih cepat merambat di udara yang kering.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Darurat Kekeringan, Hubungi 112
Lanjut dia, masyarakat juga diminta untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari infeksi saluran pernafasan dan potensi diare.
"Jika terjadi keadaan darurat akibat kekeringan masyarakat dapat menghubungi Jakarta siaga 112 melalui telpon atau aplikasi Jakarta aman," papar dia.
Selain itu, Ridwan menyatakan BPBD DKI juga melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Sepeti halnya sejumlah dinas terkait dan badan usaha dalam menyiapkan pasokan air bersih.
"Terkait persiapan tangki-tangki air jika suatu saat diperlukan. Berdasarkan informasi dari Pam Jaya hingga saat ini pasokan air dari (waduk) Jati Luhur masih mencukupi untuk distribusi wilayah DKI, selain itu PAM Jaya, Palyja dan Aetra akan mempersiapkan tangki-tangki air dan kios-kios air," jelasnya.
Advertisement