Eksekutor Pembunuh dan Pembakar Ayah-Anak di Sukabumi Dijanjikan Rp 500 Juta

Selain menjadi otak pembunuhan, Nasriadi menjelaskan AK dan anaknya, Kelvin membawa jasad ke suatu wilayah untuk dibakar bersama satu unit minibus.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Agu 2019, 14:13 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ayah dan anaknya ditemukan hangus terbakar di dalam sebuah mobil di Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu 25 Agustus 2019. Keduanya dipastikan merupakan korban pembunuhan.

Polisi bergerak menangkap satu-per satu pelakunya. Salah satu pelaku merupakan istri korban, Aulia Kusuma Alias AK. Dia otak dalam pembunuhan tersebut.

"AK mendatangkan eksekutor ke rumah korban di kawasan Cilandak, Jaksel. Di situ keduanya dilumpukan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi dihubungi Liputan6.com, Selasa (27/8/2019).

Nasriadi menyebut, para eksekutor dijanjikan mendapatkan upah Rp 500 juta. Namun, AK baru menyetor sebesar Rp 130 juta.

"Perjanjiannya Rp 500 juta, cuma dibayar secara bertahap," kata dia.

Selain menjadi otak pembunuhan, Nasriadi menjelaskan AK dan anaknya, Kelvin membawa jasad ke suatu wilayah untuk dibakar bersama satu unit minibus.

"AK dan Kelvin terlibat membakar jenazah. Jadi jenazah disimpan di mobil. Mobil dibawa si ibu dan anaknya. Pada Minggu pagi dibakar," kata Nasriadi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kronologi

Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Nasriadi mengatakan, korban dibunuh di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada 24 Sabtu 24 Agustus. "Dua korban diculik dan dilumpuhkan di rumah korban di alamat Lebak Bulus 1 Kav 129 B blok U 15 RT 3 RW 05, Lebak Bulus Jaksel," ungkap Nasriadi.

Setelah dieksekusi, korban diletakkan di SPBU Cirendeu dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Setelah itu, para eksekutor menyuruh AK untuk mengambil mobil yang berisi 2 jenazah yang sudah dibunuh," ungkap Nasriadi.

Kemudian pada Minggu, 25 Agustus, AK dan anaknya menjemput bola mobil berisi 2 jenazah bapak dan anak tersebut.

"Kemudian pagi pada tanggal 25 Agustus hari minggu pukul 07.00 pagi AK dan anaknya KV mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut, dan membawa mayat itu ke Cidahu," tutur Nasriadi.

Di TKP, AK membeli satu botol bensin. "Dan menyerahkannya ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut," tuturnya.

Alhasil, mobil berisi dua mayat dalam kondisi terikat itu terbakar hingga meledak. "Ledakan juga ikut membakar KV di bagian wajah, kaki dan tangan. Sekarang dirawat di RS Pertamina. Keduanya langsung kabur ke RS Pertamina setelah membakar mobil," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya