Kadin Minta di Ibu Kota Baru Wajib Pakai Kendaraan Listrik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di sebagian Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 27 Agu 2019, 16:46 WIB
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani (tengah) saat menggelar konferensi pers terkait rencana Aksi 2 Desember di Jakarta, Selasa (29/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di sebagian Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru.

Keputusan ini langsung mengundang banyak respons dari berbagai kalangan, salah satunya Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani menilai, ibu kota baru akan sangat baik bila fokus menggunakan kendaraan ramah lingkungan.

"Ide yang sangat baik saya pun menyarankan. Ini harus dimulai dari diri sendiri. Kementerian mobil barunya hybrid, sudah bagus. Kenapa enggak mulai dari kendaraan-kendaraan umum dielektrifikasi, kebetulan kita juga ingin pindahkan ibu kota kenapa enggak akan lebih indah kalau semua berbasis elektrik," kata Rosan di Menara Kadin, Jakarta.

Rosan menilai, terobosan penggunaan kendaraan ramah lingkungan akan mendapat banyak sorotan dan pujian apabila bisa diaplikasikan dengan baik di wilayah Ibu Kota baru.

"Itu benar-benar smart city dan saya rasa akan jadi satu-satunya Ibu Kota yang harus berkendaraan hybrid atau EV. Saya rasa kalau kita buat terobosan itu seluruh dunia akan memuji," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Persiapan

Rosan juga menyarankan, persiapaan kendaraan listrik masih bisa dilakukan mengingat waktu yang tersedia untuk pembangunan di Kalimantan Timur masih cukup panjang.

"Kalau saya menyarankan waktunya masih ada 4 tahun lagi, 2025, kita siapkan kendaraan itu, electric car, electric motor atau paling enggak hybrid. Jadi dari sekarang infrastruktur sudah bisa dibangun," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya