Top 3: Cara Menyiasati Teman yang Sering Minta Oleh-Oleh

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu 28 Agustus 2019.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Agu 2019, 08:00 WIB
Ilustrasi belanja | Via: 10best.com

Liputan6.com, Jakarta - Bagi masyarakat Indonesia, jika pergi berlibur ke suatu tempat dirasa kurang jika tidak membawa buah tangan atau oleh-oleh. Namun demikian, terkadang banyak kerabat atau teman yang menitip oleh-oleh dalam jumlah yang banyak atau dengan harga yang mahal sehingga memberatkan pengeluaran.

Namun, sebenarnya ada cara praktis yang bisa Anda lakukan untuk menolak permintaan membawa oleh-oleh tersebut. Beberapa di antara cara tersebut bahkan tidak terlihat sama sekali bahwa Anda tengah menolak dengan halus permintaan tersebut.

Dengan tidak lagi perlu membawakan cinderamata saat Anda pulang berlibur, pengeluaran pun akan menjadi lebih mudah terkontrol. Anda juga tidak perlu lagi merasa risau dengan risiko terkurasnya dana tabungan yang dimiliki.

Artikel mengenai cara menyiasati teman yang sering minta oleh-oleh menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu 28 Agustus 2019:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Teman Sering Minta Oleh-Oleh? Siasati dengan Cara ini

Ilustraasi foto Liputan 6

Tipikal masyarakat Indonesia saat ada anggota keluarga atau teman yang sedang berlibur adalah meminta dibawakan oleh-oleh. Karena watak orang Indonesia juga yang sering merasa segan menolak permintaan orang lain, maka mau tidak mau harus mengeluarkan dana lebih untuk beli buah tangan sebagai hadiah.

Karena banyaknya permintaan diberi oleh-oleh inilah bujet berlibur yang semula cukup malah bisa menjadi tak terkendali. Bahkan, Anda harus berutang agar ‘todongan’ dari teman dan relasi dapat terpenuhi semua.

Namun, sebenarnya ada cara praktis yang bisa Anda lakukan untuk menolak permintaan membawa buah tangan tersebut. Beberapa di antara cara tersebut bahkan tidak terlihat sama sekali bahwa Anda tengah menolak dengan halus permintaan tersebut.

Simak berita selanjutnya di sini


Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, Waspadai Hal Ini!

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Senin (26/8/2019). Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di sebagian Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru pengganti Jakarta.

Keputusan Jokowi ini langsung mengundang banyak respon dari berbagai kalangan, salah satunya para pengamat ekonomi. Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia (EconAct) Ronny P Sasmita memaparkan ada beberapa hal yang harus diwaspadai pemerintah jika pemindahan ibu kota mulai dilaksanakan.

Pertama, secara ekonomi, Ronny berbpendapat, Indonesia sedang menghadapi ancaman stagnasi ekonomi domestik dan ancaman perlambatan ekonomi dunia.

Simak berita selanjutnya di sini


3. Perang Dagang Memanas, Harga Emas Sentuh Level Tertinggi dalam 6 Tahun

Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam enam tahun pada perdagangan Senin dan melampaui angka USD 1.550 per ounce di awal perdagangan.

Penyebab kenaikan harga emas adalah investor tengah mencari instrumen yang aman dari sejumlah ketidakpastian termasuk meningkatnya ketegangan perdagangan AS dan China dan ekonomi global yang rapuh.

Mengutip CNBC, Selasa (27/8/2019), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.529,12 per ounce. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh level USD 1.554,56 per ounce dan melampaui level tertinggi sejak April 2013.

Simak berita selanjutnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya