1.614 Ilmuwan Muda Beradu Gagasan dalam Pimnas ke-32 di Unud Bali

Nasir mengatakan, hasil-hasil riset yang dilakukan harus mampu digunakan sebagai masukan strategis bagi pemerintah.

oleh Rinaldo diperbarui 28 Agu 2019, 01:26 WIB
Menristekdikti M Nasir saat memberikan keterangan pers di Bali. (Liputan6.com/Rinaldo)

Liputan6.com, Jakarta - Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-32 Tahun 2019 resmi dibuka Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Badung, Bali, Selasa (27/8/2019) petang. Pembukaan ini turut dihadiri Rektor Universitas Udayana Prof AA Raka Sudewi, para pejabat eselon I dan II Kemristekdikti, rektor perguruan tinggi, dan seluruh peserta.

Peserta Pimnas ke-32 tahun ini merupakan jumlah peserta terbesar dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.614 mahasiswa dan 460 dosen pendamping dari 70 perguruan tinggi negeri dan 56 perguruan tinggi swasta seluruh Indonesia. Mereka terbagi dalam 460 tim terpilih dari Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai tahun 2019 sebanyak 3.621 Proposal.

Di hadapan ribuan hadirin, Nasir menyampaikan bahwa penguasaan sains dan teknologi merupakan salah satu kunci untuk merintis kehidupan yang lebih terbuka dan modern. Pimnas dapat menjadi salah satu kegiatan strategis dan inovatif untuk mendukung pencapaian SDM yang unggul.

"Saya berharap, melalui Pimnas ini dapat hadir karya-karya inovasi mahasiswa yang lebih kreatif, baik dalam bidang teknologi, sains, sosial, humaniora maupun dalam bidang-bidang lain sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat pada umumnya," ujar Nasir dalam sambutannya.

Namun demikian, ia pun menyampaikan bahwa sebenarnya tugas besar kita tidak hanya mengembangkan kreativitas mahasiswa, tetapi juga memberikan ruang lebih terbuka untuk melakukan inovasi baru dengan dimensi pengembangan yang lebih luas. Misalnya melalui peningkatan anggaran riset terutama di perguruan tinggi untuk mendorong munculnya temuan-temuan baru yang lebih bermanfaat.

"Hasil-hasil riset yang dilakukan harus mampu digunakan sebagai masukan strategis bagi pemerintah dalam merumuskan setiap kebijakan, sehingga hadir sinegritas berbagai kalangan dalama menggerakkan pembangunan," jelas Nasir.

Pembukaan Pimnas ke-32 ini juga dimeriahkan oleh atraksi kebudayaan Nusantara, yaitu tari pendet yang serta sendratari Gadjah Mada yang dibawakan oleh 350 mahasiswa Universitas Udayana, serta 50 mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar.

 


Bertemakan Kebhinekaan

Menristekdikti M Nasir saat memberikan keterangan pers di Bali. (Liputan6.com/Rinaldo)

Tampilan kebudayaan bertemakan kebhinekaan itu sesuai dengan keberagaman tempat asal peserta Pimnas. Berdasarkan sebaran Perguruan Tingginya, peserta Pimnas tahun ini berasal dari 72 perguruan tinggi (PT) di Pulau Jawa, 19 PT di Pulau Sumatera, 14 PT di Pulau Sulawesi, 10 PT di Pulau Kalimantan, 7 PT di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, 2 PT di kepulauan Maluku dan Maluku Utara, serta 2 PT di Papua.

Agenda utama Pimnas 2019 adalah presentasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) lima bidang, PKM Gagasan Tertulis, PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK), serta lomba poster dan gelar produk PKM. Pimnas juga diisi dengan agenda ilmiah penunjang, antara lain studium generale, sarasehan pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan dan lomba Pimnas non-PKM. Seluruh rangkaian tersbeut akan digelar di Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 27-31 Agustus 2019.

“Kami harap seluruh peserta dapat berkompetisi sesuai dengan ketentuan peraturan yang telah dibuat, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai harapan bersama,” ungkap Rektor Universitas Udayana, Raka Sudewi di lokasi yang sama.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya