Lukas Enembe Gagal Bertemu Penghuni Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa gagal menemui penghuni asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya pada Selasa malam (27/8/2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2019, 22:51 WIB
Gubernur Papua, Lukas Enembe. (Liputan6.com/kabarpapua/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa gagal menemui penghuni asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya pada Selasa malam (27/8/2019).

Ketika rombongan yang berangkat dari Gedung Negara Grahadi tiba, puluhan mahasiswa dari dalam asrama mendekat ke pagar dan berteriak agar tidak masuk.

"Ini mama, mama gubernur, mama gubernur, " ujar perwakilan rombongan dari luar pagar memberitahu ke penghuni kalau yang hadir adalah rombongan gubernur, demikian melansir Antara.

Akan tetapi, suasana semakin tak kondusif saat penghuni asrama semakin mendekat ke pagar dan terus meminta rombongan meninggalkan asrama. Petugas keamanan gubernur meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Papua Lukas Enembe kembali masuk ke mobil, termasuk meminta rombongan lainnya menjauh dari pagar.

Turut hadir pada rombongan itu Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R.Wisnoe Prasetja Boedi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gubernur Papua Bertemu Khofifah, Bahas Apa Saja?

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Gubernur  Papua, Lukas Enembe bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Selasa sore, 27 Agustus 2019.

Kunjungan Lukas Enembe bersama istrinya juga rombongan pejabat Papua dan Papua Barat. Selain itu, dalam pertemuan itu, Khofifah juga didamping Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

Khofifah menuturkan, komunikasi pemerintah dengan mahasiswa Papua di Jawa Timur sudah sangat baik. Namun, ia menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur akan sangat terbuka dengan format komunikasi yang lebih baik lagi yang bisa disampaikan oleh Lukas Enembe. Demikian mengutip suarasurabaya.net.

Khofifah sempat menyebutkan, Jatim punya Kantor Perwakilan Dagang di Papua. Setelah pertemuan ini, dia akan meningkatkan kinerja kantor perwakilan dagang itu supaya produk Papua bisa dibawa ke Jawa Timur dan sebaliknya.

Lukas Enembe menuturkan, dia telah mengirimkan timnya untuk mengetahui apa yang terjadi di Asrama Jalan Kalasan. Akan tetapi, laporan yang dia dapat, timnya belum berhasil menemui mahasiswa yang bersangkutan.

Lukas berharap Khofifah memastikan tidak lagi terjadi dampak sekecil apapun di masa depan seperti yang terjadi di Surabaya kemarin.

Ia menuturkan, ada 350 suku di Papua yang menurut dia sudah seperti miniatur Indonesia. Ekses sekecil apapun yang terjadi akan berdampak besar bagi Papua.

Di luar itu, Lukas juga mengatakan, sebagian besar kebutuhan logistik masyarakat Papua memang berasal dari Jawa Timur, bukan dari Jakarta. Ia kembali menekankan harapannya agar di masa depan tidak terjadi ekses baru seperti yang terjadi pada pertengahan Agustus baik di Surabaya, Malang, Semarang, Jawa Tengah.

Setelah pembahasan itu selesai, rombongan Gubernur Papua dan Pejabat Papua dan Papua Barat sedang menikmati hidangan Papeda makanan khas Papua yang disiapkan khusus Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya