Liputan6.com, Denpasar - Bagi umat Hindu Bali, proses pengabenan atau kremasi mesti memerhatikan hari baik. Hari Selasa (27/8/2019) dianggap hari baik bagi umat Hindu Bali untuk melaksanakan prosesi pengabenan atau kremasi bagi keluarga yang telah meninggal dunia.
Oleh sebab itulah seorang keluarga asal Banjar Babakan Kangin, Gulingan, Kabupaten Badung, Bali mengambil jenazah keluarganya yang dititipkan di RSUD Mangusada Kapal. Prosesi kremasi telah disiapkan dengan baik di rumah crematorium kawasan Cekomaria, Denpasar.
Namun warga geger lantaran jenasah yang dibawa dari rumah sakit bukan warga asal Banjar Babakan Kangin, Gulingan. Jenazahnya tertukar.
Pihak keluarga langsung menghubungi rumah sakit mengabarkan jika jenazah yang tak disebutkan namanya itu tertukar. Pihak rumah sakit akhirnya mengantarkan jenazah yang benar. Sementara jenazah yang keliru dibawa kembali ke rumah sakit.
Peristiwa menggelikan namun membuat sedih ini dibenarkan oleh Direktur RSUD Mangusada Kapal, dr I Nyoman Gunarta. “Ya betul, peristiwanya terjadi pagi tadi,” katanya, Selasa (27/8/2019).
Cerita ini bermula ketika pihak keluarga mendatangi rumah sakit untuk mengambil jenasah kerabatnya.
Baca Juga
Advertisement
Petugas kamar jenazah hanya melihat nama yang tertera di mesin pendingin jenasah. Penutup jenasah tak dibuka untuk diperlihatkan kepada pihak keluarga. Di sisi lain, pihak keluarga juga tak melihat jenasah yang hendak dibawanya. Rupanya, jenazah tertukar lantaran memiliki kemiripan nama.
“Kedua jenazah memang mirip namanya. Tidak perlu saya sebutkan namanya. Tetapi memang ada sedikit kekeliruan dari petugas kami, karena begitu jenasah dikeluarkan dari freezer penutupnya tidak dibuka untuk ditunjukkan kepada pihak keluarga. Keluarga juga tidak mengecek lagi,” kata Gunarta.
Begitu sampai krematorium dan penutup jenazah dibuka, baru diketahui jika jasad tersebut bukan kerabat mereka. “Begitu sampai krematorium baru diketahui jika itu bukan jenazah kerabat mereka,” katanya.
Atas peristiwa ini, Gunarta meminta maaf kepada pihak keluarga lantaran mengalami kejadian tak mengenakkan. Pun halnya ia mengaku telah membicarakan persoalan ini secara baik-baik dengan pihak keluarga jenasah tertukar.
"Kami dan pihak keluarga jenazah sama-sama memaklumi karena keluarga juga tak mengecek dari freezer, karena tertera namanya sudah tepat. Kami akan rapatkan untuk membahas kejadian ini agar tak terulang. Kami dari rumah sakit mengucapakan mohon maaf sebesar-besarnya," ujar dia.