Ikut Pameran di Jepang, RI Bukukan Potensi Ekspor Perikanan Rp 607 Miliar

Keikutsertaan Indonesia pada pameran JISTE bertujuan untuk meningkatkan ekspor perikanan ke pasar Jepang.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Agu 2019, 12:17 WIB
Indonesia ikut serta dalam Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) yang berlangsung pada 21-23 Agustus 2019 di Tokyo Big Sight, Jepang. (Dok. KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali ikut serta dalam Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) yang berlangsung pada 21-23 Agustus 2019 di Tokyo Big Sight, Jepang. Dalam pameran ini, KKP menghasilkan nilai potensi transaksi ekspor perikanan sebesar USD 42,62 juta atau sekitar Rp 607,9 miliar (kurs Rp 14.264 per dolar AS)

Pameran ini merupakan pameran seafood terbesar di Jepang yang diikuti oleh sekitar 800 exhibitor dari 20 negara. Diisi sekitar 1.400 booth, JISTE dihadiri oleh industri retail, food services, trading, wholesaler, distributor, dan food processing dari seluruh wilayah Jepang dan sekitarnya.

Pada pameran JISTE kali ini, KKP mengikutsertakan 8 eksportir yang bergabung dalam Paviliun Indonesia seluas 84 m2 di South Hall 2 Booth No. BG-12. Selama pameran, eksportir Indonesia menampilkan beraragam produk perikanan antara lain fresh dan frozen tuna, preecooked, smoked dan canned tuna, value added shrimp dan tilapia, patsteurized clams, crabs dan shrimps, serta unagi kabayaki.

Direktur Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Machmud mengatakan, keikutsertaan Indonesia pada pameran JISTE bertujuan untuk meningkatkan ekspor perikanan ke pasar Jepang dan membuka peluang baru ekspor produk perikanan Indonesia di pasar internasional.

“Jepang merupakan mitra dagang utama kedua sebagai negara tujuan ekspor perikanan Indonesia setelah Amerika Serikat (AS) dengan nilai USD 676,58 juta atau 13,92 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia tahun 2018,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan juga penandatanganan kerja sama suplai whole round tuna antara PT Perikanan Nusantara (Perinus) yang diwakili Andre F. Budihardjo dengan beberapa buyers antara lain Avis Cooperation, Kanzai Search Business Development dan Kaitokikaku Coorporation senilai USD 3,78 juta, Mushasi Co. Ltd. dengan nilai USD 2,7 juta dan Laut Trans dengan nilai USD 1,35 juta.

Selain itu, turut dilakukan penandatanganan kerja sama antara PT Perinus dengan Kaneshime Matsuda Suisan Co. Ltd. di bidang penguatan kapasitas staf bidang pengolahan ikan. Kerja sama juga dilakukan oleh PT Perinus dengan K-Laboratory di bidang penanganan dan budidaya benih sidat/belut (unagi).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Nilai Ekspor Perikanan Indonesia

Pedagang menata ikan di Pelelangan ikan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (6/7/2019). Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, selama semester I-2019 nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai Rp40 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Keikutsertaan KKP dalam JISTE selama tiga hari ini telah menghasilkan nilai potensi transaksi sebesar USD 42,62 juta atau sekitar Rp 607,9 miliar. Angka ini meningkat 14,67 persen dibandingkan nilai potensi transaksi pada pameran tahun sebelumnya. Produk yang diminati para buyers antara lain udang jenis windu dan vaname, tuna segar dan beku, gurita, produk olahan berbasis surimi, dan unagi kabayaki. Para buyers berasal dari Jepang, AS, China, Mexico, Taiwan dan Oman.

Sebagai informasi, total nilai ekspor produk perikanan Indonesia pada tahun 2018 mencapai USD 4,86 miliar. Jepang merupakan mitra dagang utama kedua setelah AS (USD 1.876,9 juta) dengan nilai ekspor USD 676,58 juta atau 13,92 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia tahun 2018. Sementara itu, tujuan utama pasar produk perikanan Indonesia lainnya ialah Tiongkok (USD 675,9 juta), ASEAN (USD 520,1 juta), dan Uni Eropa (USD 382,7 juta).

Komoditas ekspor utama perikanan Indonesia ke Jepang ialah udang (USD334,94 juta), tuna cakalang dan tongkol (USD 133,26 juta), rajungan/kepiting (USD 36,47 juta), dan cumi-sotong-gurita (USD 17,9 juta).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya