Liputan6.com, Jakarta Testosteron adalah hormon yang penting pada pria yang diproduksi di testis. Hormon ini punya pengaruh yang besar mulai dari penampilan pria, perkembangan seksual, produksi sperma, dan dorongan seksual.
Bila pria kekurangan hormon testosteron tidak hanya memengaruhi seksual juga aspek kehidupan lainnya. Berikut beberapa masalah yang sering ditimbulkan karena turunnya hormon testosteron dilansir dari laman The Health Site, Rabu (28/8/2019).
Advertisement
Anemia
Testosteron rendah dapat meningkatkan risiko anemia. Sehingga sering mengalami masalah kesulitan dalam konsentrasi, pusing, kram kaki, gangguan tidur dan detak jantung yang cepat.
Memori menurun
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association mengatakan bahwa pria yang diberi suplemen testosteron memiliki memori yang lebih baik daripada pria dengan kadar hormon yang rendah.
Saksikan juga video menarik berikut
Gangguan Tidur
Tingkat testosteron yang rendah dapat menyebabkan insomnia serta perubahan lain dalam pola tidur Anda. Terapi penggantian testosteron dapat menyebabkan sleep apnea. Ini dapat mengganggu pola tidur Anda dan meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.
Di sisi lain, sleep apnea dapat menyebabkan perubahan dalam tubuh dan itu dapat menyebabkan kadar testosteron rendah.
Kurang berotot
Hormon testosteron bertanggung jawab atas massa otot, rambut tubuh, dan maskulinitas keseluruhan. Kadar hormon testosteron yang rendah dapat meningkatkan lemak tubuh, membuat tulang dan otot lemah dan menyebabkan hot flash.
Selain itu, dapat menyebabkan rambut rontok, pembengkakan dan kelembutan pada jaringan payudara, peningkatan kelelahan dan bahkan dapat mempengaruhi tingkat kolesterol.
Mudah emosi
Testosteron yang rendah dapat menyebabkan pergolakan emosi pada pria. Itu bisa membuat seseorang mudah depresi. Selain itu, mereka juga akan mengalami penurunan rasa percaya diri dan motivasi dalam kehidupan.
Gairah seks menurun
Ini gangguan yang paling ditakutkan oleh pria. Testosteron rendah dapat menurunkan libido pria dan kepuasan seksual. Ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan infertilitas dengan menurunkan jumlah sperma.
Advertisement