Guyuran Hujan Lebat di Jepang Menewaskan Dua Orang

Dua warga Jepang dinyatakan tewas saat hujan lebat menghantam Jepang bagian barat daya.

oleh Siti Khotimah diperbarui 28 Agu 2019, 17:03 WIB
Banjir merendam rumah-rumah di Takeo, Prefektur Saga, Jepang, Rabu (28/8/2019). Otoritas Jepang memerintahkan evakuasi bagi 240 ribu warga di kawasan barat daya akibat hujan lebat selama beberapa hari belakangan. (Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Dua warga Jepang dinyatakan tewas saat hujan lebat mengguyur Jepang bagian barat daya. Guyuran hujan itu telah memicu peringatan banjir dan tanah longsor; dengan hampir satu juta orang harus dievakuasi. 

Kedua korban diketahui meninggal di dua tempat yang berbeda. Satu di Prefektur Saga bagian barat, Jepang, di mana jenazah ditemukan di sebuah mobil yang telah tersapu air hujan. Sementara satu lainnya di Fukuoka, meninggal saat mencoba melarikan diri dari mobil yang terperangkap dalam banjir.

Saat ini, badan meteorologi setempat telah meningkatkan level kewaspadaan ke tingkat tertinggi untuk wilayah Kyushu bagian utara seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (28/8/2019).

"Ada banyak laporan kerusakan di berbagai daerah akibat banjir sungai, tanah longsor, dan rumah yang terendam, dan ada kemungkinan kerusakan serius terjadi dalam beberapa jam mendatang," kata Juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga.

Simak pula video berikut:


Sebagian Rumah Terendam Banjir

Pejalan kaki menggunakan payung berjalan saat hujan turun di Tokyo, Jepang (8/8). Sejumlah maskapai membatalkan penerbangan akibat cuaca yang kurang mendukung. (AFP Photo/Behrouz)

Badan penanggulangan bencana Jepang telah mengatakan, terdapat laporan beberapa rumah dilaporkan terendam banjir yakni di prefektur Saga dan Nagasaki.

Hujan lebat yang kali ini menerjang Negeri Sakura, lebih ganas dibanding sebelum-sebelumnya.

"Kami melihat tingkat hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota-kota tempat kami mengeluarkan peringatan khusus," kata juru bicara Badan Meteorologi Jepang kepada wartawan.

"Ini adalah situasi di mana Anda harus melakukan yang terbaik untuk melindungi hidup Anda," kata pejabat badan cuaca Yasushi Kajiwara.

Ia juga mendesak warga yang bertempat tinggal di daerah rawan untuk bertindak cepat.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya