Liputan6.com, Jakarta - Jalan Yos Sudarso, Surabaya sementara akan ditutup selama enam bulan mulai 31 Agustus 2019 pukul 24.00 WIB. Penutupan jalan ini untuk mendukung pengerjaan tahap empat proyek basement Alun-alun Surabaya.
Terkait hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya bersama Satlantas Polrestabes Surabaya telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas. Adapun berikut ini manajemen rekayasa lalu lintas selama jalan tersebut ditutup:
Di simpang Jalan Panglima Sudirman – Jl Embong Wungu – Embong Tanjung, akan dilakukan pembukaan Road Barrier sebagai jalur alternatif pengalihan arus dari penuntupan Jl. Yos Sudarso.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, di simpang Jl Ketabang Kali – Jl Yos Sudarso, juga dilakukan perubahan arah lalu lintas, Jl. Ketabang kali sisi timur menjadi timur ke barat. Arus lalu lintas dari Jl. Ketabang Kali Sisi Timur bisa menuju ke Jl. Yos Sudarso, Jl. Yos Sudarso sisi timur patung dan Jl. Yos Sudarso sisi barat patung.
Jalan Yos Sudarso sisi barat patung akan menjadi dua arah lalu lintas. Sedangkan, dari Jl. Wali Kota Mustajab dapat belok ke kanan menuju Jalan Yos Sudarso sisi barat patung. Selain itu, dari Jalan Yos Sudarso sisi barat patung boleh lurus ke selatan dan belok ke kanan Jl. Ketabang Kali sisi barat.
Sedangkan di simpang Jl Boulevard – Jl Ketabang Kali, dilakukan perubahan arus lalu lintas, yakni Jl. Ketabang Kali sisi timur menjadi Timur ke Barat. Selain itu, perubahan arus lalu lintas juga dilakukan di Jl. Plaza Boulevard menjadi satu arah dari selatan ke utara.
Tidak hanya itu, manajemen rekayasa lalu lintas juga dilakukan di simpang Jl Kenari – Jl Simpang Dukuh. Dari Jl. Genteng Besar pengendara tidak boleh belok kanan ke Jl. Simpang Dukuh. Nantinya Jl. Simpang Dukuh menjadi dua arah arus lalu lintas.
Sedangkan perubahan arus lalu lintas pada Jl. Kenari menjadi barat ke timur dan terakhir pengendara dari Jl. Gubernur Suryo dapat belok ke kiri menuju ke Jl. Simpang Dukuh, Surabaya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Beberapa Personil Diterjunkan
Kasi Manajemen Rekayasa Lalin, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Beta Ramadhani menyampaikan rekayasa lalin kali ini sama seperti tes PIT (Pile Integrity Test). Hanya saja perbedaannya Jalan Simpang Dukuh menjadi dua arah dan Jalan Ketabang Kali sisi timur akan berubah arah.
Untuk meminimalkan tingkat kemacetan, pihaknya memastikan akan menerjunkan beberapa personil untuk melakukan pengaturan dan pengendalian arus lalu lintas. Setidaknya ada 60 personel dari jajaran Dishub Surabaya yang akan disiagakan.
"Dari Dishub akan menurunkan 60 personil, nanti mereka akan terbagi menjadi tiga shift," ujar Beta.
Rinciannya yakni, 30 personil Pengawasan Pengendalian Lalu Lintas, Pengawasan Parkir 15 Personil dan Pengawasan Traffic Light 15 Personel.
Selain itu, Kanit Dikyasa Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Tirto menambahkan, untuk mengantisipasi dan meminimalkan tingkat kemacetan, pihaknya juga menerjunkan beberapa personel yang terbagi shift. Setidaknya ada 20 personel yang disiagakan, nantinya tersebar di 10 titik lokasi yang dinilai rawan terjadi kemacetan.
"Personel yang kita libatkan shift pagi kurang lebih ada 20 yang tersebar di 10 titik, diantaranya depan Tunjungan Plaza (TP), Blauran, Tidar, Praban, Siola, Traffic Light Undaan - Ambengan, lokasi Jalan Yos Sudarso dan di depan Stasiun Gubeng," kata AKP Tirto.
Advertisement
Rampung Dalam Enam Bulan
Sebelumnya Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya, Iman Kristian memprediksi pengerjaan basement Jalan Yos Sudarso dapat rampung selama enam bulan. Pengerjaan ini akan dilakukan selama 24 jam untuk mempercepat penyelesaian.
"Kurang lebih bisa 4-6 bulan pengerjaan, tapi kita upayakan secepatnya, karena itu pengerjaan akan dilakukan selama 24 jam," ucap Iman, Selasa 27 Agustus 2019.
Iman menuturkan, pengerjaan basement Jalan Yos Sudarso selama enam bulan itu, terdiri dari pembuatan dinding penahan keliling, pembuatan atap plat basement (landasan jalan) dan penggalian bawah tanah. Pengerjaan Alun-alun Surabaya yang menggunakan anggaran multiyears ini ditarget keseluruhan selesai pada Desember 2020.
“Anggaran total keseluruhan Rp 70 miliar. Tahun 2019 dianggarkan Rp 20 miliar dan sisanya di tahun depan," ujar dia.
(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)