Liputan6.com, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan, kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan saat ini sudah mulai reda karena memasuki musim hujan.
Dia menilai, hotspot kebakaran pun mulai berkurang.
Advertisement
"Ini aja udah mulai hujan. Kalau kita pakai benchmark minggu pertama Agustus, pada saat itu hotspot sampai 1.100 lebih. Kalau sekarang tadi pagi saya lihat hotspotnya tinggal 320-an," ujar Siti di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Namun, meski kebakaran mulai berkurang, Siti mengaku bingung karena isu asap masih saja marak di masyarakat. Terutama untuk wilayah bagian Kalimantan Tengah dan Riau.
Dia pun menegaskan akan terus melakukan observasi terkait isu asap akibat kebakaran hutan.
"Jadi artinya makin ke sini sih makin baik, tapi memang saya sedang betul-betul mengamati mengapa hotspotnya menurun, tapi kok isu asapnya masih kuat aja. Ada apa gitu loh. Jadi ya kita lihat aja" lanjut dia.
Siti menambahkan, Kalimantan Timur sendiri tidak termasuk wilayah yang memiliki banyak hotspot. Sehingga, kebakaran sebenarnya tidak banyak terjadi di tempat itu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Antisipasi Titik Panas
Selain itu, sistem pengelolaan juga dinilainya lebih baik dalam hal memonitor hotspot. Pihaknya juga akan terus mengantisipasi setiap hotspot yang ada.
"Sekarang udah baik menurut saya dalam hal monitoring hotspot, firespot, dalam hal patroli terpadu, dalam hal mengendalikan gambut, dan juga memang menurut saya kita masih harus lebih kenceng lagi di penegakan hukum walaupun sebetulnya dalam lima tahun ini gakkumnya (penegakan hukum) udah lumayan," ucap dia.
"Saya sudah rapat-rapat dengan Dirjen Gakkum, saya minta kencengin dan sikat aja kalau makin ngaco, kan susah rakyatnya. Masa udah bener-bener, jadi kagak bener terus sih," tandas Siti.
Advertisement