Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan milik orang terkaya dunia Jeff Bezos, Amazon, dikabarkan akan menyuntik dana investasi ke Gojek. Sumber yang tidak disebutkan namanya menuturkan, ini dapat menjadi salah satu upaya yang tepat guna meningkatkan eksistensi Amazon di kawasan Asia Tenggara.
Masih menurut sumber tersebut, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Rabu (28/09/2019), perusahaan yang akan terlibat di putaran pendanaan ini bukan hanya Amazon. Ada sejumlah perusahaan lain yang juga akan menyuntikkan dana ke Gojek.
Terkait hal ini, perwakilan Gojek tidak berkomentar apa pun. Sementara Amazon belum dapat segera dihubungi.
Baca Juga
Advertisement
Upaya ini diprediksi dapat menjadi fondasi kuat Amazon di pasar Indonesia yang potensial. Sebelumnya Amazon telah berekspansi ke Singapura pada 2017 dengan Amazon Prime Now.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara pada Maret lalu mengatakan sektor ekonomi digital, khususnya e-Commerce terus tumbuh dari waktu ke waktu. Berdasarkan data yang dihimpun BI, terjadi peningkatan signifikan pada nilai transaksi e-Commerce. Nilai transaksi e-Commerce mencapai hingga Rp 13 triliun per bulan.
"Kalau sekarang kita lihat aktifitas sektor riil yang sudah lewat digital ekonomi ini kelihatan meningkat," kata Mirza di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (1/3/2019). "Misalnya data transaksi e-Commerce yang diperoleh BI, itu menunjukkan peningkatan melalui e-Commerce itu paling tidak yang BI capture sekarang setiap bulan itu sekitar Rp 11 triliun sampe Rp 13 triliun per bulan. Kalau setahun kan bisa Rp 140-an triliun."
Visa Suntik Dana ke Gojek
Diwartakan sebelumnya, Visa telah menyuntikkan dana ke perusahaan penyedia jasa berbasis aplikasi Gojek. Meski tidak disebutkan nilainya, investasi itu merupakan bagian dari putaran pendanaan seri F bagi Gojek.
Kedua perusahaan akan bekerja sama untuk menyediakan lebih banyak opsi untuk pembayaran nontunai bagi pengguna di Indonesia dan Asia Tenggara.
"Kami merasa rendah hati atas dukungan para investor selama putaran penggalangan dana saat ini sebab mereka benar-benar menunjukkan kepercayaan pada visi jangka panjang kami untuk memperkuat fase selanjutnya dari pertumbuhan yang didorong teknologi di Asia Tenggara," kata presiden Gojek, Andre Soelistyo, dikutip dari blog resmi Gojek Engineering, Kamis (18/7/2019).
Fintech Report 2018 yang dirilis Daily Social menyebut Gopay sebagai layanan fintech terpopuler di masyarakat. Hal itu wajar mengingat Gopay merupakan salah satu opsi pembayaran semua layanan Gojek yang sudah memiliki jutaan pengguna aktif.
Kemitraan Gojek dan Visa ini disebut akan memungkinkan solusi pembayaran inovatif yang menyasar konsumen digital-first (konsumen yang selalu mengutamakan layanan digital ketimbang tradisional) dan populasi Asia Tenggara yang belum memiliki rekening bank.
(Why/Isk)
Advertisement