Liputan6.com, Jakarta - Aulia Kusuma atau AK (45) adalah otak di balik pembunuhan suami dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23).
Penemuan jasad ayah dan anak yang hangus terbakar dalam minibus bernomor polisi B 2983 SZH sempat menghebohkan warga kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu, 25 Agustus 2019.
Advertisement
Sebelum kedua korban ditemukan, Pupung dan Dana diketahui telah tewas di kediamannya di kawasan Lebak Bulus I, Jakara Selatan, Jumat, 23 Agustus lalu.
Aulia sang istri muda tak hanya menyewa dua pembunuh bayaran asal lampung yang dibayar Rp 500 juta untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya tersebut. Dia juga memerintahkan anaknya Kevin (KV) untuk mengajak Dana (23) untuk mabuk-mabukan sebelum kemudian dibunuh.
Bersama Kevin, dia menjemput jenazah bapak dan anak tersebut di SPBU Cirendeu, pada Minggu, 25 Agustus 2019.
Lantas, seperti apa peran Kevin sang anak dalam pembunuhan berencana tersebut?
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ajak Saudara Tiri Mabuk
Dugaan terlilit utang kepada pihak bank hingga miliaran rupiah diduga menjadi pemicu sang istri muda melakukan pembunuhan berencana kepada kedua korban.
Tak hanya dua pembunuh bayaran, Aulia juga menyuruh anaknya Kevin dalam aksi kejahatannya.
Sebelumnya, dua tersangka A dan S memberi racun kepada korban (Edi Chandra) yang ditaruh di minuman, dengan harapan dia langsung meninggal. Hal ini diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombel Argo Yuwono yang dilansir Antara.
Usai meracuni suaminya, lanjut Argo, AK kemudian memerintahkan anaknya Kevin agar Dana diberi minuman keras hingga mabuk. Saat tak sadarkan diri, korban kemudian dibekap hingga tewas.
Peristiwa pembunuhan terjadi di rumah korban yang beralamat di Lebak Bulus I Kavling 129 B blok U15 RT 03, RW, 05 Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Advertisement
Sakit Hati dengan Ayah Tiri
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengungkapkan, Kevin sempat tinggal di rumah suami Aulia yakni Edi Chandra. Dalam perjalanan waktu, Kevin tidak cocok dengan Edi Chandra. Dia merasa sakit hati.
"Dalam perjalanan tidak cocok dengan korban. Sakit hati merasa terusir," ungkapnya.
Setelah keluar dari rumah Edi Chandra, Kevin tinggal di apartemen yang ada di kawasan Kalibata.
Beli Premium untuk Bakar Jasad
Setelah diracuni dan diberi minuman keras, kedua jasad korban dibawa dengan minibus Toyota Calya menuju Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Untuk menghilangkan barang bukti, tersangka Aulia Kesuma menyuruh anaknya untuk membeli premium dan membawa kedua jasad ke semak-semak Kampung Bondol.
Setelah itu, premium yang dibeli oleh Kevin disiramkan ke mobil dan kedua jasad itu kemudian dibakarnya.
Nasriadi mengatakan, di TKP, sang istri muda membeli satu botol bensin.
"Dan menyerahkannya ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut," tuturnya.
Jagat Alfath Nusantara
Advertisement