Ibu Kota Pindah, Anies: Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Indonesia

Dia berharap, nantinya lahan bekas perkantoran dapat dialihfungsi untuk tujuan komersial dan ruang publik.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 29 Agu 2019, 12:34 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan Kartu Penyandang Disabilitas, Rabu (28/8/2019). (Liputan6.com/ Ratu Annisaa)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur tidak akan berpengaruh buruk bagi perekonomian Jakarta. Sebab, Jakarta akan selalu jadi pusat ekonomi Indonesia.

"Insyaallah secara natural memang Jakarta sudah menjadi ibu kota ekonomi Indonesia, secara natural. Perekonomian kita berpusat di sini, kontribusi Jakarta pada GDP kita itu 17-18 persen dari GDP nasional itu dikontribusi dari Jakarta,” tutur Anies di Balaikota, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Dia berharap, nantinya lahan bekas perkantoran dapat dialihfungsi untuk tujuan komersial dan ruang publik. Yakni sebagian menjadi wilayah komersial, dan sebagian lagi menjadi ruang terbuka hijau.

Menurutnya, lahan yang dialihfungsi akan membawa dampak ekonomi yang baik bagi Jakarta. Karena, adanya kegiatan pembangunan akan menyerap tenaga kerja.

"Artinya peran (ekonomi) itu akan tetap ada, dan kegiatan-kegiatan perekonomian yang muncul akibat terbukanya lahan-lahan baru itu akan membantu perekonomian kita di Jakarta,” ungkapnya.

Anies pun meminta semua pihak bersabar menunggu langkah selanjutnya yang akan diambil pemerintah pusat.

"Tapi saya percaya bahwa lahan-lahan yang semula digunakan perkantoran itu akan menjadi tempat kegiatan yg berdampak juga bagi perekonomian dan lingkungan. Kemarin saya sampaikan sebagian tentu akan menjadi perkantoran, akan menjadi wilayah komersial," kata Anies.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya