5 Kebiasaan Baik Guna Terbebas dari Demensia

WHO memberikan lima kebiasaan untuk mencegah demensia

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2019, 06:00 WIB
Ilustrasi orang tua dan demensia (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru saja merilis pedoman untuk mengatasi risiko demensia. Pedoman ini dikeluarkan setelah WHO menemukan bahwa kondisi satu ini menyerang 50 juta orang di seluruh dunia. Namun, sayangnya demensia belum ditemukan obatnya.

Demensia sendiri merupakan istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan hilangnya fungsi kognitif, seperti kemampuan mengingat, berpikir, dan menalar suatu hal. Begitu pula dengan perilaku penderitanya yang lambat laun akan menurun dan menghambat aktivitasnya.

WHO khawatir dalam 30 tahun ke depan, jumlah pasien demensia akan bertambah tiga kali lipat. Oleh sebab itu, WHO terus berupaya mencari cara guna mengurangi risiko terjadinya demensia.

Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti diungkapkan Direktur Jendral WHO Tedros Adhano Ghebreyesus, dikutip dari situs resmi WHO pada Kamis, 29 Agustus 2019.

 


1. Rutin Olahraga Cegah Demensia

Olahraga untuk cegah demensia (Ilustrasi iStockphoto)

Olahraga telah terbukti meningkatkan kesehatan kardiovaskular, serta dapat mengurangi risiko terkena demensia. Ada pula bukti bahwa olahraga memiliki efek langsung untuk menjaga sel- sel otak.

"Olahraga terbukti meningkatkan kardiovaskular dan banyak data mengatakan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko demensia, disebabkan olahraga memiliki efek langsung untuk menjaga kesehatan sel-sel otak," kata wakil direktur Penn Memory Center, Amerika Serikat, Jason Karlawish.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik selama 150 menit atau bahkan lebih dalam seminggu guna meningkatkan kesehatan otak.

 


2. Tidak Merokok untuk Cegah Demensia

Jangan merokok untuk cegah demensia (iStockphoto)

Menurut laporan WHO, ketergantungan terhadap tembakau merupakan penyebab utama kematian yang dapat dicegah secara global. Tembakau tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker, tetapi penelitian menunjukkan tembakau dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif.

3. Pertahankan berat badan yang sehat

Memiliki tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan tidak hanya dapat dikaitkan dengan penyakit jantung tetapi juga terbukanya risiko penyakit demensia.

 


4. Kelola Tekanan Darah Guna Cegah Demensia

Rutin Cek Kesehatan Biar Terbebas dari Demensia (Ilustrasi/iStockphoto)

Memiliki tekanan darah tinggi meningkatkan risiko terjadinya demensia. Berdasarkan rekomendasi JNT 8 (the eight joint national committe), bagi seseorang berumur di atas 60 tahun hendaknya menjaga tekanan darah kurang dari 150/90 mmHg.

Sementara itu, bagi Anda yang berusia kurang dari 40 dianjurkan untuk menjaga tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg.

 


5. Diet Seimbang

Cegah demensia dengan kelola diet (iStockphoto)

WHO menyarankan untuk melakukan diet Mediterania, yang kaya akan biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.

Begitu juga dengan makanan yang kaya akan lemak sehat seperti minyak zaitun dan ikan disebabkan baik bagi kesehatan otak.

"Diet gaya mediterania berhubungan dengan lebih sedikit penumpukan plak dan kelainan otak yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer," kata David A Merrill, MD,PhD, seorang ahli saraf dan psikiatri geriatri di Providence Pusat Kesehatan Saint john, Santa Monica, California.

Intinya, mengikuti gaya hidup yang sehat sekarang dapat membantu menjaga agar terhindar dari risiko demenisa di masa depan. Tidak ada kata terlambat untuk mengadopsi kebiasaan hidup yang sehat guna kehidupan yang lebih baik.

Penulis : Eflien Anggelien

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya