Angkasa Pura II Bakal Bangun Keran Air Panas Siap Minum

Penyediaan Keran air panas siap minum ini dilakukan untuk memudahkan para penumpang khususnya ibu menyusui.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Agu 2019, 16:31 WIB
Pengunjung mengambil air siap minum (Drinking Fountain) di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (8/11). Pembangunan drinking fountain ini untuk menyediakan air siap minum yang higienis bagi masyarakat. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengklaim bahwa seluruh terminal bandara yang dikelola pihaknya sudah memiliki fasilitas publik seperti tap water atau keran air minum. Bahkan dia menyebut fasilitas tersebut sudah ada sejak lama.

"Di dalam gedung terminal sudah banyak (tap water). Iya sudah banyak," kata dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (29/8).

Awaluddin mengatakan saat ini Angkasa Pura IIjustru berencana ingin membuat fasilitas serupa tap water namun bisa mengeluarkan air panas. Itu dilakukan untuk memudahkan para penumpang khususnya ibu menyusui.

"Malah sekarang kita menyiapkan khusus yang tertentu yang ada air panasnya. Kebetulan perlu itu untuk ibu-ibu yang lagi menyusui untuk bikin susu anaknya," kata dia.

Sementara saat disinggung mengenai besaran anggaran untuk pembangunan tersebut dirinya tidak merincikan.

"(Anggaran?) Waduh gak hapal itu anak anak oprasional yang tahu," kata dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jurus Angkasa Pura II Cegah Pelanggar Motor di Bandara Soetta

Suasana arus lalu lintas di sepanjang ruas jalan tol Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (24/12). Meningkatnya penumpang pada Natal dan Tahun Baru tahun ini membuat kemacetan di Terminal 1 dan 2. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Dua hari diujicobakan, akses Perimeter Selatan Bandara Internasional Soekarno Hatta, terus dipantau dan dievaluasi PT Angkasa Pura II.

Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang mengatakan, sedikitnya ada tiga hal yang harus dievaluasi dan ditambahkan berbagai fasilitas di Perimeter Selatan.

"Dari laporan petugas kami yang memantau langsung di lapangan, setidaknya dari akses masuk Perimeter atau dari M1, perlu ditambah penerangan sampai ke Persel atau sekitar pertengahan akses jalan," katanya, Selasa (21/5/2019). 

Lalu, perlu ditambah barier atau rambu jalan. Sebab, para pengendara terutama roda dua, masih banyak yang melawan arus. Dan itu sangat membahayakan bagi si pengendara sendiri.

Kemudian, perlu adanya spanduk sosialisasi sudah beroperasinya Perimeter Selatan secara terbatas. Terutama di daerah Rawa Bokor, agar masyarakat tidak ragu lagi kalau akses jalan yang sudah setahun terakhir ini dinonaktifkan, sudah bisa dilewati.

Meski begitu, Febri mengaku, Angkasa Pura II bersama PT KAI serta petugas terkait lainnya, tetap melakukan pemantauan terkait uji coba pengoperasian Perimeter Selatan ini. "Uji coba ini kan selama satu minggu kedepan, selama itu juga kami tetap melakukan pemantauan di lapangan," katanya.

Setelah uji coba dilaksanakan, akan ada evaluasi akhir untuk menentukan, apakah layak Perimeter Selatan difungsikan kembali secara permanen.

"InshaAllah bisa permanen," singkatnya. (Pramita Tristiawati)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya