Layanan Eyab di Madinah Bagian dari Visi 2030 Arab Saudi

Ada alasan khusus hanya jemaah haji Indonesia yang mendapatkan layanan Eyab.

oleh Nurmayanti diperbarui 29 Agu 2019, 18:02 WIB
Ali Abdalla, dari Tecnology Control Company (TCC) Arab Saudi dan Kadaker Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat di Madinah. Darmawan/MCH

Liputan6.com, Madinah - Jemaah haji Indonesia menjadi satu-satunya yang bisa mendapatkan layanan khusus kepulangan di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah.

Ali Abdalla, dari Tecnology Control Company (TCC) mengungkapkan layanan Eyab bagian dari Visi 2020 Pemerintah Arab Saudi.

"Saudi Arabia mempunyai banyak program untuk Visi 2030 dan ini adalah salah satu programnya," jelas dia yang juga perwakilan dari GACA.

Dia menuturkan, ada alasan khusus hanya jemaah haji Indonesia yang dapat layanan Eyab. Hal itu karena menilai pengelolaan jemaah haji Indonesia yang sangat baik.  

Adapun layanan Eyab di Bandara Madinah ada tiga. Pertama, berkaitan dengan keramah-tamahan di mana Pemerintah Arab Saudi akan memberikan informasi tentang kebudayaan di negara ini.

 


Layanan Lain

Kedua, percepatan proses imigrasi dengan mengaplikasikan teknologi. "Seperti yang kalian lihat di Jeddah setelah pemeriksaan sidik jari, jemaah boleh meninggalkan Saudi," tutur dia.

Ketiga, kata dia, berkaitan dengan angkutan bagasi dari hotel ke bandara. Jemaah haji datang ke bandara tanpa membawa koper bagasi dan hanya tas kabin.

"Layanan ini lah yang diberikan oleh Eyab. tahun ini sebagai percontohan, kami berharap inovasi ini sukses dan memperluasnya untuk jamaah haji yang lebih besar," jelas dia.

Dia menuturkan ide layanan Eyab sudah terpikirkan sejak 6 bulan lalu. Pihaknya bahkan melakukan workshop untuk memikirkan tentang hospitality, teknologi, pergerakan jamaah haji di Jeddah dan Madinah.

Layaan ini pun dipastikan mendapatkan dukungan dari Gubernur Madinah Putra Raja Salman, Pangeran Faishol bin Salman bin Abdulaziz Bin Saud.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya