Tanggapan Gojek Soal Desas-desus Suntikan Dana dari Amazon

Amazon dikabarkan akan menyuntik dana investasi ke Gojek. Begini tanggapan perusahaan.

oleh Iskandar diperbarui 30 Agu 2019, 10:13 WIB
Peluncuran logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Amazon dikabarkan akan menyuntik dana investasi ke Gojek. Menurut sumber dari Bloomberg, langkah ini dapat menjadi salah satu upaya yang tepat guna meningkatkan eksistensi Amazon di kawasan Asia Tenggara.

Menanggapi hal tersebut VP Head of Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan mengatakan pihaknya tidak bisa mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar.

"Kami (Gojek) tidak dapat mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar di pasar," katanya melalui pesan singkat kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (20/8/2019) di Jakarta.

Diwartakan Bloomberg, Amazon hingga saat ini belum dapat dihubungi. Upaya ini diprediksi dapat menjadi fondasi kuat Amazon di pasar Indonesia yang potensial.

Sebelumnya, Amazon telah berekspansi ke Singapura pada 2017 dengan Amazon Prime Now.

 


Gojek Akan Mengaspal di Malaysia

Logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Di sisi lain, Gojek berencana akan segera mengaspal di Malaysia. Namun, kehadiran super app besutan Nadiem Makarim itu mendapatkan respons negatif dari startup lokal. Penolakan tersebut disampaikan layanan kendaraan e-hailing Malaysia, MyCar.

Dikutip dari New Straits Times, Minggu (25/8/2019), pihak MyCar menginginkan pemerintah setempat mempertimbangkan kembali keputusan untuk menghadirkan layanan Gojek.

Pendiri MyCar, Mohd Noah Maideen, mengatakan alasan penolakannya selain dari faktor keamanan dan pelanggaran norma, kehadiran Gojek dinilai akan menciptakan persaingan tidak sehat di antara perusahaan e-hailing lokal.

"Sebagai perusahaan yang baru beroprasi satu setengah tahun, tidak disarankan untuk bersaing dengan sebuah perusahaan asing yang sudah beroperasi lebih dari delapan tahun," ungkap Mohd Noah.

Ia mengatakan, saat ini ada lebih dari 30 perusahaan e-hailing di Malaysia yang telah disetujui oleh Land Public Transport Agency (APAD).

MyCar sendiri, katanya, siap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk meningkatkan layanan MyCar agar fasilitas transportasi umum di Malaysia menjadi lebih baik.


Keputusan Pemerintah Malaysia Dipertanyakan

ojek online

Mohd Noah juga menyoroti keputusan pemerintah Malaysia yang tidak memberikan persetujuan kepada layanan ojek online lokal, Dego Ride. Namun, justru memberikan izin kepada Gojek.

"Kenapa tiba-tiba kita ingin membawa Gojek masuk?," tuturnya.

Menurutnya, jika pemerintah ingin menyediakan lapangan kerja, terutama untuk pengendara motor, ada inisiatif yang lebih baik.

Salah satu contohnya untuk layanan pengiriman, sebuah karier yang dikembangkan oleh aplikasi Food Panda.


Gojek Akan Bantu Kaum Muda

Founder and Global CEO GOJEK, Nadiem Makarim (tengah) berbincang dengan Acting Head of the European Union Delegations, Charles-Michel Geurts (kanan) dan Chief Commercial Officer GOJEK, Antoine de Carbonnel (kiri) di Kantor GOJEK Jakarta, Kamis (27/6/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul, pada Kamis (22/8/2019), mengatakan kehadiran layanan Gojek akan membantu kaum muda dengan motor untuk mendapatkan penghasilan.

Kemudian satu hari setelahnya, pemerintah memberikan lampu hijau untuk mengimplementasikan layanan Gojek. Namun dengan syarat, tunduk pada studi kelayakan dan ketentuan hukum setempat.

(Isk/Ysl)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya