Liputan6.com, Jakarta Kejadian di Tiongkok ini harusnya jadi pembelajaran bagi orangtua agar tidak menjadikan gawai sebagai alat untuk mengasuh anak dalam waktu yang lama. Mata seorang bocah di Hefei menjadi juling setelah penggunaan ponsel yang berlebihan.
Anak 9 tahun ini dilaporkan menghabiskan waktu liburan musim panasnya dengan bermain ponsel. Setidaknya, lebih dari 10 jam sehari dia gunakan untuk menggunakan perangkat tersebut.
Advertisement
Dikutip dari AsiaOne pada Jumat (30/8/2019), sang ayah telah memperingatkan bahaya dari kegiatan itu. Namun bocah itu mengacuhkannya.
Kepada Pear Video, ayah anak itu mengungkapkan bahwa ketika ponsel itu dilepas paksa darinya, bocah itu selalu berhasil mengambilnya secara sembunyi-sembunyi.
Ketika sang ayah menyadari bahwa ada yang tidak biasa dengan mata putranya, dia segera membawanya ke dokter. Diketahui bahwa bocah itu menjadi juling.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Tidak Yakin Bisa Pulih Secara Alami
Dokter bernama Su, yang menangani kasus itu mengatakan bahwa dia tidak yakin apakah mata anak itu akan kembali secara alami atau tidak. Dia juga menyarankan agar anak itu tidak menggunakan ponsel selama tiga bulan hingga setengah tahun. Apabila tak pulih, dia harus melakukan pembedahan korektif.
Su menambahkan, mata anak-anak memang sangat rentan. Sehingga, penggunaan perangkat elektronik terlalu awal membuat mata mereka beradaptasi dengan jarak pendek antara mata dan layar, mengarah pada miopi dan juling dari waktu ke waktu.
Walaupun begitu, anak itu tampaknya sudah mengalami gejala kecanduan. Dia dilaporkan kesulitan untuk tidak menggunakan ponsel.
"Tidak, saya tidak bisa," kata anak itu.
Dikutip dari Express, para peneliti dari Chonnam National University Hospital, Seoul, Korea Selatan menemukan bahwa penggunaan ponsel pada anak usia dini secara berlebihan bisa merusak mata mereka. Termasuk kecenderungan menjadi juling.
Advertisement