Carmi, TKI yang Hilang 31 Tahun Sempat Tak Mengenali Keluarga

Perasaan senang dan bahagia dirasakan keluarga Carmi. TKI asal Cirebon yang hilang selama 31 tahun itu sudah ditemukan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 30 Agu 2019, 18:00 WIB
Keluarga TKI Carmi menanti kepulangan selama 31 tahun bekerja di Arab Saudi. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Perasaan senang dan bahagia dirasakan keluarga Carmi. TKI asal Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon yang hilang selama 31 tahun itu sudah ditemukan.

Carmi ditemukan petugas KBRI di Riyad Arab Saudi di kediaman majikannya di Arab Saudi. Carmi sudah 31 tahun menghilang tanpa kabar selama menjadi tenaga kerja wanita (TKW).

Keluarga Carmi pun menangis bahagia karena setelah sekian lama akhirnya bisa komunikasi dan melihat dia lagi melalui video call.

Ayah Carmi, Ilyas (85) mengatakan, pada Rabu 28 Agustus 2019 sekitar pukul 20.00 WIB pihak KBRI Riyad memberikan kabar bahwa sang anak ditemukan.

"Kata orang KBRI anak saya dalam perjalanan menuju kantor KBRI dari rumah majikan. Pihak KBRI meminta waktu tiga jam kedepan untuk bisa berbicara langsung dengan anak saya kalau sudah sampai di kantor," kata Ilyas, Kamis (29/8/2019).

Tepat pukul 00.30 WIB, pihak KBRI kembali menghubungi keluarga TKI Carmi. Mereka pun langsung melakukan komunikasi video call dengan Carmi.

Namun, kata Ilyas, sang anak tersebut sudah mengalami perubahan drastis. Dia mengatakan, sang anak tidak lagi bisa berbahasa Indonesia.

"Awalnya, anak saya terlihat bingung, nama orangtua dan saudaranya sudah tidak ingat lagi. Tapi setelah saya dan paman Carmi menjelaskan akhirnya ingat. Saya sebutkan satu per satu nama keluarga," ujar dia.

Saat ini, kata dia, Carmi tengah beristirahat di kantor KBRI Riyad. Dia berharap sang anak segera dapat dipulangkan untuk bertemu dengan keluarga di Cirebon.

"Saya tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa mengucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pihak KBRI yang sudah membantu menemukan anak saya," sambung Ilyas.


Video Call

Tangis haru keluarga TKI Carmi saat berkomunikasi melalui video call. Foto (Istimewa)

Sementara itu, paman Carmi, Sofiyuddin mengatakan, saat berkomunikasi lewat video call, keluarga menangis haru. Keluarga mengaku tidak menyangka Carmi ditemukan setelah 31 tahun menghilang.

Dia juga mengatakan, Carmi akan datang ke kantor KBRI menemui Carmi. Sang majikan, kata dia, berjanji akan membayar gaji Carmi selama bekerja.

"Karena saking senangnya, pada menangis. Karena keluarga selama puluhan tahun menanti kabar dan kepulangan Carmi," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Carmi berangkat menjadi TKI di Arab Saudi pada tahun 1988. Hingga saat ini, keluarga masih setia menanti kabar dan kepulangan Carmi ke kampung halamannya.

Sang anak berangkat ke Arab Saudi melalui jasa penyalur PT Umah Sejati Alwidah Jaya Sentosa. Carmi merupakan anak pertama Ilyas dan Warniah (75 tahun) dari 10 bersaudara.

"Sekarang sponsornya sudah tidak adalagi bangkrut dan mereka tidak bertanggungjawab," kata dia sembari meneteskan air mata, Selasa (30/7/2019).

Carmi berangkat ke Arab Saudi setelah lulus dari bangku sekolah dasar (SD) pada tahun 1987.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya