Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen (Purn) Hinsa Hasibuan tak menampik dugaan berita bohong atau hoaks berasal dari luar negeri yang masuk ke Papua.
"Kalau di era sekarang era siber bisa darimana saja (sumber hoaks)," kata Hinsa usai rapat kordinasi dengan Menko Polhukam Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).
Advertisement
Namun Hinsa masih mengelak menjawab darimana asal negara pemasok hoaks soal Papua tersebut karena tak bisa asal tuduh.
"Tapi tak bisa kita sebutkan (asal negaranya)," lanjut Hinsa.
Hinsa menjelaskan, dalam dunia siber asal hoaks bisa dari mana pun. Pelakunya, bisa dari kelompok atau perorangan.
"Jadi kita tak bisa tuduh (negara mana) karena bisa dari mana-mana," terang dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dari Luar Negeri
Sebelumnya, informasi hoaks berasal dari luar negeri yang masuk wilayah Papua saat ini diketahui dari data yang dihimpun Mabes Polri. Sebagian dari 1.750 akun media sosial yang diduga penyebar hoaks soal Papua berasal dari luar negeri.
"Ada di luar negeri, ada juga di dalam negeri. Itu dilakukan mapping dan profiling dari 1.750 akun, dari 1.750 akun ini menghasilkan 32 ribu konten. Tapi masih (ditelusuri) nanti buka profil dulu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 29 Agustus 2019.
Advertisement