Pendiri Oculus Dituding Lakukan Pelecehan Seksual Saat Uji Produk

Salah satu pendiri Oculus dituding melakukan pelecehan seksual oleh seorang perempuan yang juga berkecimpung di industri virual reality.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Agu 2019, 17:00 WIB
Oculus Go kini sudah resmi dilepas ke pasaran (sumber: oculus.com)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri Oculus dituding melakukan pelecehan seksual oleh seorang perempuan yang juga berkecimpung di industri virual reality.

Adapun perempuan yang menjadi korban adalah Direktur Marketing Owlchemy Labs Autumn, Rose Taylor.

Taylor, sebagaimana dikutip dari Business Insider, Jumat (30/8/2019), menuding pendiri Oculus Michael Antonov sempat meraba rok dan menyentuh bagian tubuhnya saat Taylor memakai headset VR untuk keperluan demo.

Insiden ini terjadi beberapa tahun lalu saat Antonov sedang mendemokan VR tersebut, tahun 2016. Taylor mengunggah pengalaman tak menyenangkan ini lewat akun Twitter-nya.

"Salah satu orang penting yang saya kagumi, mengajak saya ke demo privat yang ada di apartemennya saat berlangsung konferensi pengembang gim di San Francisco pada 2016," kata Taylor yang waktu kejadian masih menjadi mahasiswa.

Dia mengatakan, Antonov menaruh tangannya di bawah rok dan menyentuh bagian tubuhnya ketika Taylor tengah mencoba demo di headset VR.

Taylor memang tidak menyebut nama Antonov dicuitannya, namun beberapa jam kemudian menyebut konteksnya.

Dalam pernyataan terpisah, Taylor mengatakan, dirinya bertemu Antonov di sebuah pesta usai acara konferensi tahun 2016 silam. Acara tersebut jadi event pertamanya di bidang teknologi VR, makanya dia begitu bersemangat bisa bertemu dengan salah satu pendiri Oculus.

Saat masih mahasiswa, Taylor mencoba menggunakan Oculus Rift DK2. Karena versi konsumer dari Rift dijadwalkan rilis setelah konferensi berlangsung, Antonov, kata Taylor menawarkan kepada gadis tersebut untuk mencoba perangkat secara privat.

"Dia menawarkan untuk memperlihatkan versi demo dari Rift yang akan dirilis bulan depan. Saya tidak pernah berpikir ini aneh, karena saya lihat teman saya juga bertemu dengan orang yang menunjukkan perangkat serupa. Karena masih baru, saya pikir ini normal," tutur Taylor.


Merasa Ketakutan

Buat kamu para gamers sejati, yuk simak review perangkat canggih Oculus Rift dalam video berikut ini.

Menurut Taylor, setelah diraba roknya, dia menjaga jarak dan kontak mata dengan Antonov. Ia juga mengaku takut untuk pergi, namun begitu ada kesempatan dia langsung pergi dan kembali ke hotelnya.

"Saya merasa tidak nyaman dan ketakutan, apalagi dia adalah salah satu petinggi di perusahaan VR terbesar di dunia," ujar Taylor.

Taylor mengatakan, ia baru berani bercerita sekarang karena melihat sejumlah perempuan di industri gim mengaku telah dilecehkan oleh para petinggi pengembang gim.

Sayang, ketika mencoba menghubungi Antonov melalui LinkedIn dan Facebook Messenger, Antonov tak memberikan balasan.

Sekadar informasi, Antonov meninggalkan Facebook awal tahun ini. Ia merupakan salah satu pendiri awal Oculus bersama dengan Palmer Luckey, Nate Mitchell, Brendan Iribe, dan Andrew Scott Reisse.

Oculus sebelumnya dirilis dalam ajang kampanye Kicksrarter pada 2012 dan belakangan diakuisisi oleh Facebook pada 2014 dengan nilai USD 2,3 miliar.


Petinggi Facebook Ikut Komentar

Oculus Rift (ubergizmo.com)

Setelah Antonov, Mitchell mengumumkan pengunduran dirinya dari Facebook awal bulan ini. Lima orang pendiri perusahaan VR inipun meninggalkan Facebook.

Dibalas Petinggi Facebook

Sementara itu, VP Augmented and Virtual Reality Facebook Andrew Bosworth membalas tudingan Taylor ini di akun Twitter.

Bosworth menanyakan apakah keluhan mengenai Antonov ini sudah ditangani di masa lalu.

"Cerita ini sangat memuakkan. Saya sangat menyesal ini terjadi dan kamu merasakan trauma lagi sekarang. Saya mengambil alih tim AR/VR dan Oculus pada 2018. Saya tidak menerima tingkah laku ini," kata Bosworth membalas cuitan Taylor.

(Tin/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya