Liputan6.com, Jayapura - Sekitar 1.000 pendemo yang melakukan aksi anarkistis sepanjang hari kemarin, Kamis, 29 Agustus 2019 di Jayapura, ketakutan pulang.
Hal ini karena kelompok masyarakat Nusantara melakukan pemalangan jalan, mulai dari Argapura, Entrop, depan CV Thomas, hingga Tanah Hitam Abepura, untuk menunggu massa aksi pulang ke arah Abepura, Waena, dan Sentani.
Ada indikasi kelompok massa Nusantara akan melakukan aksi balas dendam kepada pendemo, karena kios, lapak, hingga kendaraan mereka dibakar dan dirusak pendemo.
Baca Juga
Advertisement
Akibat aksi pemalangan oleh masyarakat Nusantara, sebanyak 10 truk TNI/Polri dikerahkan untuk membantu mengevakuasi atau mengantar pulang seribuan orang massa aksi demo yang sejak semalam menduduki kantor Gubernur Papua.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, menyebutkan pengerahan truk TNI/Polri yang dimulai sejak pukul 09.15 WIT sebagai upaya mengantisipasi bentrok antara massa aksi demo yang merasa ketakutan untuk kembali ke tempat masing-masing dengan aksi masyarakat yang mengatasnamakan kelompok masyarakat Paguyuban Nusantara yang menolak aksi demo di Jayapura.
Kodam XVII/Cenderawasih adalah yang pertama mengimbau terhadap masyarakat paguyuban Nusantara untuk menghentikan aksi sweeping terhadap pelaku aksi demo.
"Kami juga meningkatkan pengamananan terhadap objek-objek vital dan mem-back-up Polda Papua dalam rangka pengamanan aksi-aksi demo di lapangan," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini: