Menkumham Sebut Dapur di Lapas Abepura Papua Dibakar

Yasonna menduga, ada oknum yang ingin memancing keributan dalam peristiwa kerusuhan di Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2019, 13:41 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/6). Raker membahas pendahuluan RKA-KL dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Hukum dan HAM tahun 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly menyesalkan demo anarkis terjadi di sejumlah titik di Jayapura, Papua yang menyebabkan pembobolan dan perusakan Lapas Abepura. Dia mengaku sudah memerintahkan kepala kantor wilayah (kakanwil) Papua dan Papua Barat untuk terus siaga.

"Itu yang kita sesalkan, kami di Lapas Abepura juga ada sedikit insiden dapur dibakar, ada 4 melarikan diri tapi saya sudah perintahkan kakanwil Papua Kanwil Papua Barat dan seluruh unit kerja yang ada di sana untuk terus siaga," kata Yasonna di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).

Dia juga meminta kepada petugas kakanwil di sana tidak mudah terprovokasi agar kondisi tetap kondusif. Dan sudah melakukan dialog bersama para tokoh di sana.

Yasonna mengatakan, hasilnya sudah diserahkan ke pihak Menko Polhukam. Dia juga menduga ada oknum yang ingin memancing keributan dalam peristiwa tersebut.

"Upaya-upaya dialog ini akan kita terus lakukan dan ini bukan hal yang apa namanya dan tentu ada pihak-pihak yang mencoba memancing di air keruh," kata Yasonna.

Dia yakin pihak intelejen dapat mengumpulkan informasi terkait siapa oknum dalam peristiwa tersebut. Tetapi dia meminta untuk saat ini publik dan masyarakat di sana agar tidak mudah terpancang.

"Sekarang menahan diri baik masyarakat kita yang ada di Papua maupun di luar Papua supaya menahan diri. Mari, karena yang rugi kita sendiri, yang rugi masyarakat Papua sendiri," ungkap Yasonna.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Perusakan di Papua

Truk TNI/Polri dikerahkan untuk membantu mengevakuasi atau mengantar pulang 1.000-an orang massa aksi demo yang sejak semalam menduduki kantor Gubernur Papua. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Sebelumnya, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mencatat massa bertindak di luar kendali di tujuh titik. Pertama pembobolan dan perusakan Lapas Abepura.

Kedua Pembakaran Polsek Jayapura Selatan, lalu perusakan dan pembakaran pertokoan PTC di Jayapura Selatan, selanjutnya perusakan beberapa kendaraan mobil dinas TNI dan Polri.

Kelima pembakaran Samwil di pinggir Jalan Hamadi. Keenam perusakan mobil-mobil di sepanjang jalan yang dilewati massa, terakhir pembakaran belakang kantor Majelis Rakyat Papua (MRP).

"Jaringan komunikasi sementara sebagian terputus," kata Dedi dalam keterangannya, Kamis 29 Agustus 2019.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya