Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menutup Jalan Yos Sudarso, Surabaya selama enam bulan untuk mendukung pengerjaan basement Alun-alun Surabaya. Penutupan jalan akan dimulai pada 31 Agustus 2019, pukul 24:00 WIB.
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya, Iman Kristian mengatakan, pihaknya telah menyiapkan jalan alternatif sebagai solusi selama penutupan jalan.
Selain itu untuk meminimalkan tingkat kemacetan, beberapa petugas juga akan diterjunkan untuk melakukan pengaturan dan pengendalian arus lalu lintas. Setidaknya ada 60 personel dari jajaran Dishub Surabaya yang akan disiagakan.
Baca Juga
Advertisement
"Dari Dishub akan menurunkan 60 personil, nanti mereka akan terbagi menjadi tiga shift," ujar Beta Ramadhani, Kasi Manajemen Rekayasa Lalin, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya.
Rinciannya yakni, 30 personel Pengawasan Pengendalian Lalu Lintas, Pengawasan Parkir 15 Personel dan Pengawasan Traffic Light 15 Personel.
Selain itu, Kanit Dikyasa Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Tirto menambahkan, untuk mengantisipasi dan meminimalkan tingkat kemacetan, pihaknya juga menerjunkan beberapa personel yang terbagi shift. Setidaknya ada 20 personel yang disiagakan. Petugas tersebut tersebar di 10 titik lokasi yang dinilai rawan terjadi kemacetan.
"Personel yang kita libatkan shift pagi kurang lebih ada 20 yang tersebar di 10 titik, diantaranya depan Tunjungan Plaza (TP), Blauran, Tidar, Praban, Siola, Traffic Light Undaan - Ambengan, lokasi Jalan Yos Sudarso dan di depan Stasiun Gubeng," kata AKP Tirto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Rekayasa Lalu Lintas Selama Jalan Ditutup
Terkait penutupan Jalan Yos Sudarso yang akan berlangsung selama enam bulan, Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya bersama Satlantas Polrestabes Surabaya telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas. Berikut adalah manajemen rekayasa lalu lintas selama jalan itu ditutup:
Di simpang Jalan Panglima Sudirman – Jl Embong Wungu – Embong Tanjung, akan dilakukan pembukaan Road Barrier sebagai jalur alternatif pengalihan arus dari penuntupan Jl. Yos Sudarso.
Sementara itu, di simpang Jl Ketabang Kali – Jl Yos Sudarso, juga dilakukan perubahan arah lalu lintas, Jl. Ketabang kali sisi timur menjadi timur ke barat. Arus lalu lintas dari Jl. Ketabang Kali Sisi Timur bisa menuju ke Jl. Yos Sudarso, Jl. Yos Sudarso sisi timur patung dan Jl. Yos Sudarso sisi barat patung.
Jalan Yos Sudarso sisi barat patung akan menjadi dua arah lalu lintas. Sedangkan, dari Jl. Wali Kota Mustajab dapat belok ke kanan menuju Jalan Yos Sudarso sisi barat patung. Selain itu, dari Jalan Yos Sudarso sisi barat patung boleh lurus ke selatan dan belok ke kanan Jl. Ketabang Kali sisi barat.
Sedangkan di simpang Jl Boulevard – Jl Ketabang Kali, dilakukan perubahan arus lalu lintas, yakni Jl. Ketabang Kali sisi timur menjadi Timur ke Barat. Selain itu, perubahan arus lalu lintas juga dilakukan di Jl. Plaza Boulevard menjadi satu arah dari selatan ke utara.
Tidak hanya itu, manajemen rekayasa lalu lintas juga dilakukan di simpang Jl Kenari – Jl Simpang Dukuh. Dari Jl. Genteng Besar pengendara tidak boleh belok kanan ke Jl. Simpang Dukuh. Nantinya Jl. Simpang Dukuh menjadi dua arah arus lalu lintas.
Sedangkan perubahan arus lalu lintas pada Jl. Kenari menjadi barat ke timur dan terakhir pengendara dari Jl. Gubernur Suryo dapat belok ke kiri menuju ke Jl. Simpang Dukuh, Surabaya.
(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)
Advertisement