Isak Tangis Keluarga Iringi Penyerahan Jenazah Pupung dan Dana di RS Polri

Satu perempuan yang mengenakan jilbab hitam tampak bersedih. Bahkan, harus disediakan kursi roda karena tak sanggup melihat dan menerima kejadian ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2019, 15:48 WIB
Rumah mewah yang menjadi aset sang suami, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) digadaikan ke bank sebagai jaminan. (dok.Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Isak tangis keluarga pecah saat peti jenazah Edi Chandra Purnama alias Pupung alias ECP (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23) dimasukkan ke dalam mobil jenazah RS Polri. Tangisan itu mengiringi proses serah terima jenazah dari RS Polri ke keluarga.

Pantauan Merdeka.com, sekitar delapan anggota keluarga Pupung yang datang ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur telihat tak berdaya. Satu perempuan yang mengenakan jilbab hitam tampak bersedih. Bahkan, harus disediakan kursi roda karena tak sanggup melihat dan menerima kejadian ini.

"Ya Allah kuatin hamba ya Allah, Astaghfirullah. Kuatin hamba ya Allah, Astaghfirullah, Astaghfirullah," kata seorang perempuan di lokasi, Jumat (29/8).

Masing-masing jenazah ini dimasukkan ke dalam mobil ambulans. RS Polri menyediakan dua unit mobil ambulans untuk dibawa ke rumah duka di Duren Tiga Selatan, Jakarta Selatan.

Kata Iman Santoso, yang merupakan adik dari Pupung mengaku kalau Ashar ini akan segera dikebumikan di Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

"Nanti mungkin habis ashar di Jeruk Purut," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dibunuh Istri Muda

Tersangka kasus pembunuhan suami dan anak tiri, Aulia Kesuma menutupi wajah dengan jaket saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/8/2019). Aulia melakukan pembunuhan berencana di kediaman Pupung di Lebak Bulus dan jasadnya dibakar di Sukabumi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pupung menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh istri mudanya, Aulia Kusuma. Tak hanya suami, Aulia juga menghabisi anak tirinya bernama Dana.

Dalam menjalankan aksinya, Aulia menyewa pembunuh yang dibayar sebesar Rp 500 juta. Kedua pembunuh tersebut didatangkan dari Lampung.

Usai Pupung dan Dana tewas, jasad keduanya dibawa ke Cidahu Sukabumi, Jawa Barat.  Di sana, kedua jenazah itu ditemukan hangus di dalam mobil yang terbakar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya