Presiden Yaman Minta Saudi Intervensi Negaranya yang Sedang Kacau

Presiden Yaman Mansour Hadi meminta Arab Saudi untuk mengintervensi negaranya.

oleh Siti Khotimah diperbarui 30 Agu 2019, 18:09 WIB
Milisi pro-pemerintah Yaman yang didukung Koalisi Arab Saudi dalam sebuah operasi untuk memasuki Kota Hodeidah (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Sana'a - Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional telah mendesak Arab Saudi untuk campur tangan di negaranya. Khususnya, untuk menghentikan Uni Emirat Arab dan kelompok separatis yang berjuang untuk menguasai Kota Aden dan daerah sekitarnya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Hadi pada Kamis, 29 Agustus 2019 setelah pejabat Yaman menuduh UEA meluncurkan serangan udara yang menargetkan pasukan pemerintah. Puluhan orang tewas dalam insiden tersebut seperti dilansir dari Al Jazeera, Jumat (30/8/2019).

Menteri Informasi Yaman Moammar al-Eryani mengatakan pada Kamis, serangan udara UEA di Aden dan sekitarnya, serta di Zinjibar, ibukota provinsi Abyan, telah menewaskan 40 pejuang dan melukai 70 warga sipil. Sementara itu, secara terpisah Kementerian Pertahanan Yaman mengatakan, lebih dari 300 orang tewas dan terluka oleh serangan udara UEA. Korban jiwa tidak dapat diverifikasi secara independen hingga saat ini.

Pertempuran sengit telah terjadi di Yaman, yakni antara pasukan pemerintah yang dipimpin oleh Mansour Hadi melawan pejuang STC yang dianggap separatis oleh rezim.

Simak pula video pilihan berikut:


Pemerintah: Intervensi Dibutuhkan untuk Menghentikan Pemberontak

Militan Houthi menguasai Hodeidah yang menjadi pelabuhan utama di Yaman (AP Photo)

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, Mansour Hadi yang berbasis di Arab Saudi, mengatakan pemerintah menghadapi "pemberontakan bersenjata" yang dilakukan oleh milisi STC yang didukung UEA. Mereka, menurut rezim, bertujuan untuk memukul "legitimasi konstitusional Yaman".

"Mereka telah berkomitmen pada ketidakadilan, agresi dan menggunakan pasukan bersenjata terhadap orang-orang Yaman di gubernur selatan, menggunakan gudang militer UEA untuk memecah belah negara kami," tambahnya.

Ia menyerukan campur tangan Arab Saudi untuk menghentikan serangan kaum pemberontak.

Hadi mengatakan, setelah serangan udara, pasukan pemerintah telah dimobilisasi "ke sekitar gubernur Aden untuk menyelamatkan Aden" dan penduduknya akibat "kehancuran" yang disebabkan oleh milisi STC.

Kementerian luar negeri UEA mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, serangan udara ditujukan pada "kelompok-kelompok bersenjata yang dipimpin oleh anggota organisasi teroris".

Aden telah menjadi basis sementara pemerintah Hadi sejak Houthi merebut ibu kota Yaman, Sanaa, pada 2015.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya