Liputan6.com, Jakarta Shandy Aulia memperkenalkan film anyar Love Is Blind atau Cinta Itu Buta, yang diadaptasi dari film Filipina. Yang membuat publik terkejut, dalam film drama itu, Shandy Aulia 'dijodohkan' dengan komika Dodit Mulyanto. Selama ini, Shandy Aulia dikenal selalu tampil dengan lawan main ganteng seperti Boy William, Samuel Rizal, Fedi Nuril, hingga Miller Khan.
Saat awak media mempertanyakan ini, Dodit Mulyanto langsung menyela, “Woi! Woi!” Reaksi Dodit Mulyanto membuat Shandy Aulia terbahak-bahak. Ia lantas memuji perkembangan karier sang komika yang pandai bermain biola itu.
“Justru saya sangat tertarik (saat dijodohkan dengan Dodit di film). Dia pekerja keras, orangnya menyenangkan. Kalau dijodohkan di layar lebar dengan sesama aktor, kita sudah tahu sama tahulah. Kalau Dodit Mulyanto ini kan background-nya pelawak tunggal. Selama ini saya dijodohkan dengan Samuel Rizal atau Boy William,” ungkap Shandy Aulia kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.
Baca Juga
Advertisement
Diakui Shandy Aulia, ia beberapa kali menonton film yang dibintangi Dodit Mulyanto seperti Cek Toko Sebelah. Porsi perannya tak banyak.
Rambut Rapih
Karenanya, kemampuan akting Dodit Mulyanto kurang terekspos. Dengan menjadi pemeran utama di film Love Is Blind, Shandy Aulia percaya publik bisa melihat lebih detail kemampuan akting Dodit Mulyanto.
“Biasanya jadi tukang ojek, penjaga toko, atau petugas penginapan. Sekarang dia keluar dari zona nyaman. Dia harus pakai baju rapi, rambut rapi, disiapkan dengan proper,” sambung bintang film Rasuk dan Rumah Kentang.
Advertisement
Bahasa Korea
Selain menghadapi Dodit Mulyanto, Shandy Aulia dituntut fasih berbahasa Korea mengingat lokasi syuting Love Is Blind di Negeri Gingseng. Shandy Aulia menyebut bahasa Korea rumit. Semakin rumit karena dialog yang disampaikannya panjang-panjang.
“Cukup pusing. Lebih gampang berbahasa Prancis ketimbang Korea. Aksen bahasa Korea lebih sulit makanya saya harus berlatih mengucapkan dan memahami maknanya agar tampak meyakinkan,” Shandy mengakhiri perbincangan.
(Wayan Diananto)