Art Jakarta, Lebih Internasional pada Penyelenggaraan Tahun ke-11

Luasnya tempat membuat penyelenggara Art Jakarta ke-11 lebih leluasa memasukkan lebih banyak benda seni.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 31 Agu 2019, 12:28 WIB
Karya Eko Nugroho mencuri perhatian pengunjung pameran Art Jakarta. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

 

Liputan6.com, Jakarta - Art Jakarta kembali digelar. Dalam penyelenggaraan ke-11 ini, pameran seni rupa terbesar di Ibu Kota itu memindahkan lokasi acara ke Jakarta Convention Center (JCC).

Dampaknya nyata. Ruang pamer menjadi lebih luas dan bisa menampung lebih banyak lagi benda-benda seni. Pengunjung juga lebih leluasa menikmati pameran, tidak berdesak-desakan.

Pameran kali ini diikuti oleh 70 galeri, 40 di antaranya merupakan galeri dari 14 negara asing yang berpartisipasi. Sementara, 30 galeri merupakan peserta baru sepanjang penyelenggaraan Art Jakarta.

Galeri lokal yang ikut berpartisipasi di antaranya Ruci Art Space, Bale Project, Gajah Gallery, Edwin's Gallery, dan Isa Art and Design. Sementara, galeri asing di antaranya Tang Contemporary Art, Phillpis Auctioneers, dan Mizuma Gallery.

Pameran resmi dibuka pada Jumat sore, 30 Agustus 2019. Maulana Indraguna Sutowo, CEO MRA Group, mengatakan perubahan terjadi tidak hanya pada pemindahan venue, tetapi juga logo dan tim penyelenggara pameran. Hal itu sebagai upaya mengadaptasi perkembangan pasar.

Direktur Pameran Art Jakarta, Tom Tandio menyatakan dengan tim yang baru, banyak pihak mendukung agar pameran di Indonesia bisa mendapat posisi di mata internasional, minimal di Asia. Apalagi, ia menyebut Indonesia merupakan pasar seni paling besar di kawasan Asia Tenggara.

"Pengelolaan galeri saat ini masih secara domestik. Tapi dengan pameran ini, diharapkan makin banyak yang tahu dan makin banyak orang lihat seni di Indonesia," katanya.

Di sisi lain, ia menyatakan ekosistem seni di Indonesia juga berkembang. Makin banyak anak muda yang lebih mengapresiasi seni. Belum lagi sederet perusahaan yang punya perhatian pada perkembangan seni di Indonesia.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Lompatan Besar

Karya seni Ronald Ventura, seniman asal Filipina, di pameran Art Jakarta 2019. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Sementara itu, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Pesik menyebut Art Jakarta 2019 merupakan sebuah lompatan besar dan penanda lansekap seni rupa Indonesia. Apalagi, Bekraf mulai konsisten menghadirkan Paviliun Indonesia di berbagai pameran seni berskala dunia.

"Ini kesempatan kita, besar sekali. Bawa seniman, artis-artis Indonesia agar terekspos kepada dunia," katanya.

Sebagai wujud dukungan nyata, Bekraf memilih 50 seniman untuk menampilkan karyanya di area Artunlimited. Seleksi karya dilakukan oleh dewan kurator yang turun ke berbagai daerah, baik di Jawa maupun di luar Jawa.

"Ambisinya jangka panjang, kita jadi center. Semua mestinya tetap hidup dan makin besar," kata dia.

Dukungan juga datang dari Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid. Ia menyebut Art Jakarta merupakan platform yang sempurna untuk merintis jalan menjadikan Indonesia pusat seni kontemporer.

"Di sini kan berbasis galeri, enggak janjian. Pertimbangan artistik ketemu pertimbangan market. Kita lihat saja seperti apa," ujarnya.

Art Jakarta akan berlangsung hingga Minggu, 1 September 2019, dan dibuka mulai pukul 13.00--21.00 WIB. Selain pameran, terdapat beragam aktivitas seni menarik yang bisa dilakukan bersama seniman Eko Nugroho. Tiket masuk sebedar Rp100 ribu. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya